Soal Hong Kong, Prancis Dukung Prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem’
PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada koleganya Presiden China Xi Jinping bahwa ia mengikuti berbagai peristiwa di Hong Kong secara dekat. Ia pun menyatakan terus mendukung prinsip “satu negara, dua sistem” untuk pemerintahan Beijing atas kota itu.
“Presiden mengatakan dia memantau situasi (Hong Kong) dengan cermat dan menegaskan kembali dukungan Prancis untuk prinsip ‘satu negara, dua sistem’,” kata seorang pejabat istana kepresidenan Prancis, Elysee, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (7/6/2020).
Pejabat itu mengatakan masalah Hong Kong dibahas selama satu setengah jam dalam pembicaraa via telepon antara Macron dan Jinping pada hari Jumat lalu.
Elysee telah melaporkan pembicaraan telepon itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam tanpa menyebut Hong Kong.
Pernyataan itu juga merujuk pada kerja sama dalam menanggulangi pandemi virus Corona, dengan mengatakan Macron menekankan peran penting Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang disalahkan oleh Washington karena salah dalam penanganan krisis.
China telah menyetujui undang-undang keamanan untuk Hong Kong. Para aktivis demokrasi, diplomat, dan sebagian orang ketakutan hal itu akan membahayakan status semi-otonom dan perannya sebagai pusat keuangan global.
Undang-undang telah menyalakan kembali ketegangan antara Washington dengan Beijing, dan memimpin Uni Eropa menyatakan “keprihatinan serius” pekan lalu.