Serangan Teror London Bridge, Dua Orang Tewas
NAGALIGA– Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam insiden penikaman di Jembatan London, Inggris, Jumat (29/11). Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kepolisian Metropolitan London, Cressida Dick.
“Saat ini polisi tengah bekerja apakah ada orang lain yang terlibat dalam serangan tersebut,” ujar Dick, mengutip Associated Press.
Kepolisian Metropolitan London sendiri telah menyatakan bahwa insiden penikaman tersebut sebagai aksi terorisme.”Saya sekarang dalam posisi untuk mengkonfirmasi bahwa penikaman dinyatakan sebagai aksi terorisme,” ujar Assistant Commissioner Kepolisian Metropolitan London, Neil Basu, mengutip AFP.
Seorang pelaku penikaman dilaporkan tewas akibat tembakan senapan polisi.
Insiden terjadi dua tahun setelah serangan yang hampir serupa terjadi di Jembatan London pada Juni 2017 lalu. Sekitar 8 orang tewas dan 48 lainnya terluka saat tiga orang pria menabrak pejalan kaki dengan sebuah mobil van dan menyerang banyak orang secara acak.
Ketiga penyerang itu ditembak hingga tewas oleh aparat kepolisian.
Pada awal bulan ini, Inggris telah menurunkan status dari tingkat ancaman teror di negaranya dari ‘severe‘ menjadi ‘substantial‘. Dengan status ini, potensi serangan teror dilihat berada pada tingkat menengah.
Status ‘substantial‘ ini terakhir kali diberlakukan pada Agustus 2014. Setelah itu, kondisi keamanan Inggris berangsur menurun dengan status tingkat ancaman teroris yang terus meningkat menjadi ‘severe‘. Pada Mei dan September 2017 status bahkan meningkat menjadi ‘critical‘.