Sanna Marin, Milenial Pengubah Dunia Politik
HELSINKI – Sudah banyak anak muda mulai melirik politik. Mereka bukan lagi generasi milienal yang antipati terhadap politik. Mereka juga sudah mau berkarier di dunia politik karena mereka mau menjadi pemimpin. Itu dibuktikan Sanna Marin, perempuan 34 tahun, yang masuk ke dunia politik yang identik dengan laki-laki dan orang tua. Dia terpilih sebagai perdana menteri (PM) Finlandia dan PM termuda di dunia.
Nama Marin pun langsung melambungkan Finlandia ke dunia global. Dia juga menjadi inspirasi banyak anak muda di dunia untuk terjun ke dunia politik dan menjadi pemimpin politik. “Saya tinggal di welfare state (negara kesejahteraan) dan saya senang bagaimana masyarakat memberikan dukungan bagi saya sepanjang kehidupan saya,” ujarnya dilansir Guardian.
Marin bukan berasal dari keluarga kaya raya. Dia adalah orang pertama di keluarganya yang bisa meraih gelar sarjana. Bukan hanya itu, dia hidup di dua keluarga yang terpisah. Sungguh menarik bagaimana dia mampu menunjukkan dirinya mampu menjadi pemimpin suatu negara dari keluarga biasa saja.
“Marin menjadi pilihan sempurna bagi partai yang ingin memodernkan citra mereka, meskipun tetap banyak memiliki risiko,” kata Tulikukka de Fresnes, jurnalis lembaga penyiaran publik YLE. Meskipun usianya relative muda, sebagai PM dia harus membangun kepercayaan di antara anggota parlemen dan kabinetnya. Dia juga tidak memiliki banyak kepentingan besar seperti kebanyakan politikus pada umumnya.
Usia Marin memainkan peran penting dalam perpolitikan di Finlandia. Ketika banyak politikus dan pemimpin partai berasal dari generasi milenial yang lahir pada 1980-an, itu menjadikan komunikasi politik menjadi lebih mudah dan cair. “Kini, orang berpikir tentang partai, maka mereka akan bertanya tentang agenda, usia, dan citra,” ujar Fresnes.
Partai Sosial Demokrat memang sedang beruntung ketika dipimpin Marin. Dia juga menunjukkan kapabilitasnya dalam memimpin dengan mencoba membangun kepercayaan di antara mitra koalisi dan membangun kepercayaan publik. Sayangnya, dia tidak menjelaskan detail bagaimana cara untuk membangun kepercayaan dengan publik.
“Ini merupakan kesempatan untuk mencerita bahwa kita adalah rakyat Finlandia dan akan seperti apa Finlandia ini,” ujar Marin. “Tanggung jawab pemerintah adalah menciptakan stabilitas di masyarakat,” paparnya. Tantangan utama yang akan dilakukan Marin adalah meningkatkan kesempatan lapangan kerja.
Hadirnya generasi milenial pada kepemimpinan politik juga disambut anak muda di Finlandia. Heini, mahasiswa dari Espoo, mengaku bangga memiliki PM muda. “Saya pikir itu hal baik dan menjadi langkah tepat untuk menuju arah yang benar,” ujarnya.
Munculnya Marin juga menjadi perbincangan dunia. PM tertua di dunia, Mahathir Mohamad, 94, memberikan nasihat untuk Marin. “Kita percaya dengan idealisme anak muda. Namun, penting bagi anak muda untuk mempertimbangkan nasihat dan pengalan dari orang tua,” ujarnya. Dia menjelaskan, kombinasi idealisme anak muda dan nasihat orang tua akan menjadi hasil yang lebih baik.
Dibantu Media Sosial
Kehadiran Marin di dunia politik juga tidak bisa dilepaskan dari media sosial. Dia merupakan pemimpin yang kerap menggunakan media sosial, terutama Instagram. “Saya mewakili generasi muda yang tentunya menggunakan media sosial, seperti Instagram,” kata dia.
Dia mengungkapkan, pilihan menggunakan media sosial merupakan personal. “Sebagai individu, orang yang nyata, meskipun sebagai PM, saya tetap menggunakan media sosial,” ujar Marin. Dia mengaku tidak ingin mengubah kebiasaannya menggunakan media sosial.
Apa bedanya menggunakan media sosial setelah menjadi PM dan sebelumnya? “Tentunya saya akan lebih berhati-hati dengan apa yang saya katakana,” papar Marin.
Marin kerap mengunggah foto menarik tentang kehidupan privasinya dan keluarganya. Dia juga kerap mengunggah foto bersama dengan pasangannya, Markus Raikkonen, serta anak mereka yang berusia dua setengah tahun. Menariknya, dia juga kerap membagikan foto kehamilan dan saat dia menyusui putrinya.