Rusia Ungkap Perencana Teror Tahun Baru Berbaiat ke ISIS
NAGALIGA– Badan intelijen Rusia (FSB) mengatakan satu dari dua orang tersangka yang merencanakan serangan teror di malam pergantian tahun di St. Petersburg bersumpah setia kepada kelompok teroris ISIS.
Melalui sebuah video yang dirilis FSB menunjukkan salah satu tersangka itu mengucapkan sumpah setianya kepada ISIS menggunakan bahasa Arab.
Dilansir AFP, FSB juga merilis video penangkapan kedua tersangka berparas Slavia itu di sebuah apartemen pada Jumat pekan lalu.
Polisi turut menyita sejumlah amunisi, pisau, kabel listrik, dan pakaian hitam saat melakukan penangkapan di apartemen tersebut.
Pihak berwenang tak lama memaparkan bahwa kedua tersangka itu merupakan warga Rusia.
Keduanya diduga hendak merencanakan serangan teror di malam pergantian tahun di St. Petersburg. FSB berhasil mengungkap rencana keduanya dengan bantuan Amerika Serikat.Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Donald Trump atas bantuan intelijen Amerika Serikat tersebut.
Pada 12 Desember lalu, Pengadilan Saint Petersburg, Rusia, menjatuhkan hukuman penjara sampai seumur hidup kepada 11 terdakwa kasus serangan bom di kereta bawah tanah pada April 2017 silam. Sebanyak 15 orang meninggal dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam kejadian itu.
Hakim menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada salah satu pelaku, Abror Azimov (29). Dia diganjar hukuman itu karena terbukti membentuk dan terlibat dalam kelompok teroris.
Sedangkan seorang pelaku perempuan, Shokhista Karimova (48), diganjar hukuman 20 tahun penjara.
Sebanyak sembilan terdakwa lainnya dijatuhi hukuman bervariasi antara 19 sampai 28 tahun penjara. Mereka disebut membantu Akbarjon Djaliliov (22) melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara memberi uang dan bahan peledak.