Sun. Oct 6th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Rusia Raup Rp2.353 Triliun dari Ekspor Energi Pasca-Invasi ke Ukraina

Jakarta – Rusia telah meraup keuntungan US$158 miliar atau Rp2.352 triliun dalam ekspor energi selama enam bulan invasinya ke Ukraina. Dalam laporan yang dirilis Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) pada Selasa 6 September 2022, penjualan ke Uni Eropa menyumbang lebih dari setengah keuntungan.

Lembaga yang berbasis di Finlandia itu pun menyerukan sanksi yang lebih efektif terhadap Moskow setelah invasi tersebut membuat harga minyak, gas, dan batu bara melonjak. “Melonjaknya harga bahan bakar fosil berarti bahwa pendapatan Rusia saat ini jauh di atas tingkat tahun-tahun sebelumnya, meskipun ada pengurangan volume ekspor tahun ini,” kata CREA seperti dilansir CNA.

Harga gas alam baru-baru ini mencapai rekor di Eropa karena Rusia menghentikan pasokan. Harga minyak mentah juga melonjak setelah invasi ke Ukraina, meskipun sejak itu harganya terus turun.

“Ekspor bahan bakar fosil telah menyumbang sekitar €43 miliar ke anggaran federal Rusia sejak awal invasi, membantu mendanai kejahatan perang di Ukraina,” kata CREA. Angka-angka tersebut selama enam bulan setelah invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.

Selama periode ini, CREA memperkirakan bahwa Uni Eropa adalah importir utama eksportir bahan bakar fosil Rusia, dengan nilai €85,1 miliar. China menyusul dengan €34,9 miliar dan Turki dengan €10,7 miliar.

Meski Uni Eropa telah menghentikan pembelian batu bara Rusia, blok ini hanya melarang minyak Rusia. Mereka juga tidak menerapkan batasan apa pun pada impor gas alam Rusia, karena sangat bergantung padanya.

CREA mengatakan larangan Uni Eropa atas impor batu bara Rusia telah efektif. Setelah larangan itu berlaku, ekspor batu bara Rusia turun ke level terendah sejak perang dimulai. “Rusia gagal menemukan pembeli lain untuk menggantikan penurunan permintaan UE,” ujar CREA.

Selain menyerukan aturan dan penegakan yang lebih kuat mengenai ekspor minyak Rusia, CREA juga mendesak Uni Eropa dan Inggris menggunakan pengaruh mereka dalam pengiriman global.

“Uni Eropa harus melarang penggunaan kapal milik Eropa dan pelabuhan Eropa untuk pengiriman minyak Rusia ke negara ketiga. Sementara Inggris harus berhenti mengizinkan industri asuransinya untuk berpartisipasi dalam perdagangan ini,” kata CREA.

Negara-negara G7 pada Jumat berjanji untuk memberlakukan batasan harga pada minyak mentah Rusia, sebuah langkah yang akan membuat Rusia kehilangan sebagian besar pendapatan yang sekarang diperolehnya dari ekspor minyaknya.

Amerika Serikat telah berdebat untuk pengenaan batas harga Rusia selama berbulan-bulan. Dengan alasan bahwa larangan Barat pada produk energi Rusia berkontribusi pada kenaikan harga yang membantu Moskow membiayai upaya perangnya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.