Rusia Jual Minyak ke Negara Sahabat dengan Harga Bayar Suka-suka
Jakarta – Menteri Energi Nikolai Shulginov mengatakan Rusia siap menjual minyak dan produk minyak ke negara-negara sahabat dengan harga berapapun. Seperti dilaporkan surat kabar Izvestia yang dilansir dari Business Insider, Kamis, 14 April 2022, Shulginov menyatakan tentang keadaan industri minyak dan gas Rusia yang menghadapi tantangan karena boikot dan sanksi atas invasi negara itu ke Ukraina.
Harga minyak mentah, ujar Shulginov, bisa berkisar antara US$ 80 sampai US$ 150 per barel, namun Rusia lebih berfokus untuk memastikan industri minyak nasional berfungsi di tengah hujan sanksi. Patokan internasional minyak mentah Brent mencapai hampir US$ 140 per barel bulan lalu dan sejak itu turun menjadi sekitar US$ 100 per barel pada hari Rabu.
Shulginov tidak merinci negara sahabat mana yang dimaksud, tetapi India dan China telah membeli kargo minyak Rusia dengan harga murah. Tidak ada negara yang secara terang-terangan mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.
India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, membeli sekitar 12 juta barel dari Rusia tahun lalu, atau sebesar 2 persen dari total impornya. Sementara itu, kilang minyak negara besar China tidak menandatangani kontrak minyak baru Rusia. Menurut Reuters, kilang independen China yang lebih kecil masih membeli minyak Rusia secara diam-diam.
Rusia kaya akan sumber energi. Di tengah sanksi ekonomi akibat invasi ke Ukraina, Rusia masih akan meraup hampir US$ 321 juta dari ekspor energinya pada tahun 2022, naik 36 persen dibandingkan tahun lalu.
Uni Eropa (UE), pelanggan utama energi Rusia, menyetujui larangan batu bara dari negara itu pekan lalu. Uni Eropa juga mempertimbangkan larangan minyak, namun belum berencana menyetop impor gas alam dari Rusia.
Sebelumnya Amerika Serikat telah menekan India agar tak membeli minyak dari Rusia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak India untuk tidak membeli tambahan minyak Rusia.
“Setiap negara memiliki lokasi yang berbeda, memiliki kebutuhan, persyaratan yang berbeda, tetapi kami mencari sekutu dan mitra untuk tidak meningkatkan pembelian energi Rusia,” katanya.
Menteri Luar Negeri India Dr S Jaishankar langsung menanggapi pernyataan Blinken. “Jika Anda melihat pembelian energi dari Rusia, saya menyarankan bahwa perhatian Anda harus difokuskan pada Eropa. Kami membeli beberapa energi yang diperlukan untuk keamanan energi kami, tapi saya curiga, melihat angka-angkanya, bahwa total pembelian kami dalam sebulan kurang dari apa yang dibeli Eropa di sore hari,” ujarnya dilansir dari India Today, Selasa, 12 April 2022.