Rusia Desak Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh
MOSKOW – Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak semua pihak di wilayah yang disengketakan di Nagorno-Karabakh untuk segera menahan tembakan. Moskow juga mendesak semua pihak memulai negosiasi di tengah meningkatnya ketegangan terbaru.
“Kami meminta semua pihak untuk segera menghentikan tembakan dan memulai perundingan untuk menstabilkan situasi,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (28/9/2020).
“Moskow telah mencatat laporan yang menunjukkan peningkatan ketegangan di wilayah yang disengketakan dan juga mengakui bukti bahwa telah ada korban sebagai akibat dari pecahnya kekerasan terbaru,” sambungnya.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Republik Nagorno-Karabakh, Vahram Poghosyan mengatakan, darurat militer diberlakukan di wilayah tersebut. Republik Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri dari Azerbaijan, dan tidak diakui secara internasional.
“Berdasarkan situasi saat ini, pertemuan luar biasa Majelis Nasional diadakan. Setelah berbicara dengan anggota parlemen, saya mengumumkan bahwa saya telah menyatakan darurat militer dan mobilisasi skala penuh orang-orang yang berusia lebih dari 18 tahun,” kata Poghosyan.
Bentrokan terburuk sejak 2016 ini sendiri telah meningkatkan momok perang skala besar baru antara musuh bebuyutan Azerbaijan dan Armenia yang telah terkunci selama beberapa dekade dalam sengketa wilayah atas Nagorno-Karabakh.