Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina, Zelensky Galang Dukungan
Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menelepon sejumlah pemimpin dunia pada Rabu, 27 September 2022, di ambang pencaplokan empat wilayah negaranya oleh Rusia. Ia meminta dukungan atas kedaulatan wilayah Ukraina.
Zelensky berbicara kepada para pemimpin negara termasuk Inggris, Kanada, Jerman, dan Turki untuk mendesak tuntutan bantuan militer yang lebih banyak. Pemimpin Ukraina itu juga meminta sanksi yang lebih keras terhadap Rusia atas referendum empat wilayah tersebut.
“Terima kasih semua atas dukungan Anda yang jelas dan tegas. Terima kasih semua telah memahami posisi kami. Ukraina tidak dapat dan tidak akan mentolerir segala upaya Rusia untuk merebut bagian mana pun dari tanah kami,” kata Zelensky dalam pidato kenegaraan rutin pada Rabu, 28 September 2022.
Zelensky membahas kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia yang akan diberlakukan oleh Perdana Menteri Inggris Liz Truss dan bantuan persenjataan dari Kanselir Jerman Olaf Scholz. Presiden Ukraina itu menambahkan akan meneruskan komunikasinya dengan para pemimpin dunia di hari selanjutnya.
Aneksasi Rusia terhadap empat wilayah Ukraina semakin dekat setelah pada Rabu, 28 September 2022, para pemimpin pro-Moskow di daerah tersebut secara resmi meminta Presiden Vladimir Putin untuk menjadikannya sebagai bagian dari wilayah Rusia. Putin diproyeksikan bakal mengumumkan pencaplokan tersebut dalam pidatonya beberapa hari mendatang.
Wilayah Ukraina yang diduduki Rusia -Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, menyetujui proposal untuk menjadi bagian dari Rusia. Referendum dilakukan selama empat hari sampai Selasa, 27 September 2022. Total wilayah tersebut sekitar 15 persen dari teritorial Ukraina.
Sambutan di Lapangan Merah
Di Lapangan Merah Moskow, sebuah tribun dengan layar video raksasa telah didirikan. Papan iklan bertuliskan “Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson- Russia!” terbentang di situs bersejarah di ibu kota itu.
“Hasilnya jelas. Selamat datang di rumah, Rusia!,” kata Dmitry Medvedev, mantan presiden yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, di Telegram. Medvedev adalah sekutu dekat Putin.
Setelah mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk mendongkrak operasi di Ukraina, Putin pada pidatonya pekan lalu mengungkapkan dukungan terhadap referendum tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam Sidang Umum PBB pekan lalu mengatakan akan melindungi wilayah yang berpotensi menjadi bagian negaranya.
Reuters mewartakan, Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang akan menghukum Moskow dengan sanksi ekonomi tambahan karena referendum di wilayah Ukraina ini. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut Washington akan meningkatkan komunikasi dengan mitra untuk menindaklanjuti referendum ini.
Eksekutif Uni Eropa juga mengusulkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia. Akan tetapi 27 negara anggota blok itu perlu mengatasi perbedaan mereka sendiri untuk menerapkannya.