Remaja Palestina Ditembak Mati, Puluhan Lainnya Terluka oleh Pasukan Israel
Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina di dekat Betlehem, Tepi Barat yang diduduki.
Terpisah, pasukan Israel melukai sekitar 90 orang demonstran yang beraksi di dekat Nablus.
Dilansir Al Jazeera, mereka turun ke jalan menentang penyitaan bendera Palestina oleh pemukim Yahudi.
“Setidaknya satu warga Palestina tertembak di kaki dan puluhan pengunjuk rasa lainnya mendertia luka-luka akibat granat kejut, peluru berlapis karet, dan gas air mata selama bentrokan di kota Huwara, Tepi barat, dekat kota Nablus,” terang Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Jumat (27/5/2022).
Video yang beredar di media sosial awal pekan ini menunjukkan pemukim Yahudi dan tentara Israel menurunkan bendera Palestina di kota itu.
Pada Jumat (27/5/2022), orang-orang Palestina mengorganisir unjuk rasa dan mengibarkan bendera.
“Apa yang terjadi di Huwara adalah provokasi oleh para pemukim,” kata Mohammad Abdelhameed, seorang anggota dewan Huwara kepada Reuters.
“Kami menggantung bendera Palestina, yang merupakan simbol identitas kami dan akan tetap dikibarkan selama kami berada di tanah ini,” jelasnya.
Hukum Israel tidak melarang bendera Palestina, tetapi polisi dan tentara secara teratur menghapus bendera Palestina dari tempat umum.
Kementerian Kesehatan Palestina secara terpisah mengatakan pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina di kota al-Khader dekat Betlehem.
Korban adalah remaja Palestina kedua yang terbunuh minggu ini.
Remaja berusia 15 tahun, yang diidentifikasi oleh media Palestina sebagai Zayd Mohamed Saeed Ghoneim, ditembak di leher dan punggungnya, kata Kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Pembunuhan itu merupakan bagian dari serangkaian kejahatan dan eksekusi lapangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan,” tambah Kementerian itu.
Militer Israel mengatakan pihaknya menanggapi dengan peluru tajam ketika sejumlah tersangka melemparkan batu dan bom bensin ke tentara di daerah itu, menambahkan bahwa insiden itu sedang ditinjau.
Tidak jelas apakah remaja yang terbunuh itu terlibat dalam pelemparan batu.
Pawai bendera
Pembunuhan dan cedera warga Palestina pada Jumat terjadi sebelum pawai “bendera” yang direncanakan oleh nasionalis Israel di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Minggu.
Pawai kontroversial, yang dijadwalkan melewati kawasan Muslim di kota itu, dipentaskan setiap tahun dalam perayaan penaklukan Israel atas Kota Tua dalam perang Timur Tengah 1967.
Bagi banyak orang Palestina, pawai tersebut merupakan provokasi terang-terangan dan pelanggaran berat terhadap salah satu dari sedikit tempat di kota itu, yang semakin dikelilingi oleh pembangunan dan pemukiman Yahudi, yang mempertahankan identitas Palestina yang kuat. Upaya hukum untuk melarang pawai telah gagal.
Perdana Menteri Naftali Bennett telah membela keputusan pejabat keamanannya untuk membiarkan prosesi hari Minggu memasuki Gerbang Damaskus kota dan melewati kawasan Muslim.
Beberapa anggota koalisinya telah mendesaknya untuk memikirkan kembali rute dan menyarankan mungkin ada perubahan hati di menit-menit terakhir.
Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang mengatur Jalur Gaza, mengatakan mereka siap untuk konfrontasi jika pemerintah Israel tidak mencegah pawai keluar dari lingkungan Muslim pada hari Minggu.
“Mereka dapat menghindari perang dan eskalasi jika mereka menghentikan [pawai] gila ini,” kata Kepala Departemen Politik dan Hubungan Luar Negeri Hamas Bassem Naim kepada Reuters di Gaza minggu ini.
Kementerian Luar Negeri Palestina kutuk aksi pasukan Israel
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk kekerasan pasukan Israel sebagai aksi penindasan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut menyebut penduduk setempat memprotes perluasan pemukiman Yahudi dan penyitaan tanah Palestina.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.