Ratu Terlama Sepanjang Sejarah, Apa Peran Ratu Elizabeth II dalam Pemerintahan Inggris?
Jakarta – Ratu Elizabeth II Meninggal dunia pada hari Kamis, 8 September 2022. Ia meninggal pada usia 96 tahun di kediaman musim panasnya di Kastil Balmoral, Skotlandia.
Berdasarkan catatan sejarah Reuters, Ratu Elizabeth II dimahkotai sebagai Ratu Inggris pada 1953 di Westminster Abbey. Artinya, Elizabeth telah duduk di tahtanya hampir nyaris selama 70 tahun dan menjadikannya sebagai ratu dengan kekuasaan terlama sepanjang sejarah Kerajaan Inggris. Selama itu ia telah menyaksikan pergantian 15 PM Inggris.
Akan tetapi, dengan pesatnya perkembangan dunia dan maraknya bentuk pemerintahan demokrasi di berbagai negara, sebenarnya apa peran monarki atau Kerajaan Ratu Elizabeth II di dalam pemerintahan Inggris?
Peran Ratu Elizabeth II di Inggris
Dikutip langsung dari situs web royal.uk, pemerintahan di Inggris dikenal dengan sebutan monarki konstitusional. Artinya, raja atau ratu hanya berwenang sebagai kepala negara, sedangkan kewenangan untuk membuat dan mengesahkan undang-undang merupakan tanggung jawab anggota parlemen.
Kendati demikian, Royal UK menegaskan meskipun raja atau ratu tidak lagi memiliki peran politik atau eksekutif, raja atau ratu tetap berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Misalnya, sebagai kepala negara, Ratu atau Raja Inggris berwenang menjalankan tugas perwakilan ke berbagai negara yang telah menjadi tradisi di Inggris sejak seribu tahun lalu.
Apabila merujuk pernyataan Istana Buckingham yang dikutip oleh Reuters, Ratu Elizabeth II setidaknya telah mengunjungi 117 negara atau lebih dari 1,6 juta kilometer perjalanan dengan kunjungan terbanyak ke Kanada.
Selain hadir sebagai representasi Inggris, Royal UK juga menyampaikan bahwa ratu bertindak sebagai identitas nasional serta lambang persatuan dan kebanggaan yang memberikan stabilitas dan kontinuitas di masyarakat Inggris.
Beberapa tugas lain ratu atau raja sebagai kepala negara di Inggris adalah membuka setiap sesi baru parlemen, menyetujui Perintah dan Proklamasi melalui Dewan Penasihat, serta memberikan Persetujuan Kerajaan untuk undang-undang. Reuters melaporkan bahwa semasa hidup Ratu Elizabeth II, ia setidaknya telah menyetujui lebih dari 4.000 Undang-Undang Parlemen.
Liz Truss Pernah Dukung Penghapusan Monarki di Inggris
Peran menarik lain Ratu Inggris sebagai kepala negara adalah memiliki memiliki hubungan khusus dengan Perdana Menteri atau PM Inggris. Bahkan, ratu memiliki hak untuk menunjuk dan bertemu dengan PM secara teratur.
Terbaru, dua hari sebelum kepergiannya, Ratu Elizabeth II masih sempat bertemu dan melantik PM Inggris terpilih Liz Truss pada 6 September 2022 di Kastil Balmoral, Skotlandia.
Satu hal yang menarik adalah ternyata semasa remaja, Truss pernah menyerukan penolakan terhadap sistem monarki di Inggris. “Kami tidak percaya orang dilahirkan untuk memerintah (we do not believe people are born to rule),” ujar Truss dalam potongan video yang viral beberapa waktu lalu sebelum pelantikannya sebagai PM Inggris.
Dikutip dari laman metro.co.uk, Liz Truss mengaku menyesal terhadap komentarnya kepada Kerajaan Inggris yang pernah ia buat sewaktu remaja. “Saya punya kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang saya buat, hal-hal yang saya lakukan (adalah) salah dan (saya akan) terus maju,” ujarnya.