Raja Yordania Abdullah Jadi Pemimpin Arab Pertama yang Kunjungi AS Bulan Depan
AMMAN – Raja Yordania Abdullah II akan mengunjungi Gedung Putih bulan depan dan jadi pemimpin Arab pertama yang mengunjungi Amerika Serikat (AS) sejak Presiden Joe Biden menjabat.
Yordania terguncang pada April setelah muncul laporan tentang upaya memobilisasi pejabat dan suku lokal yang “untuk membahayakan keamanan” negara itu.
Akibatnya, beberapa orang ditangkap, termasuk mantan utusan kerajaan Sharif Hassan bin Zaid dan Bassem Ibrahim Awadallah, tangan kanan raja.
Washington berdiri teguh dalam dukungannya untuk Raja Yordania selama kekacauan itu, dengan Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS merilis beberapa pernyataan yang mendukung Raja Abdullah.
Perjalanannya dijadwalkan pada 19-20 Juli, menurut sumber politik yang berbasis di Washington.Raja Abdullah juga diperkirakan bertemu anggota Kongres dan pejabat AS lainnya di Capitol Hill.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania Ayman Safadi mengunjungi Washington pada Mei di tengah pemboman Israel di Gaza.
Diplomat top Yordania itu dengan tegas menyatakan Yerusalem adalah “garis merah.” Amman memiliki peran penjaga di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Pada 26 Mei, Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu Raja Abdullah selama kunjungan ke Yordania.
Menurut Departemen Luar Negeri, AS adalah pemberi bantuan terbesar ke Yordania, dan Pentagon terus memberi Amman dukungan militer.
Lebih dari USD1,5 miliar dana diberikan ke Yordania pada 2020. Dana itu termasuk bantuan militer dan kemanusiaan.