Putin Bantah Rusia Pasok Iran Satelit Canggih yang Bisa Mata-matai Israel
MOSKOW – Presiden Vladimir Putin membantah laporan media Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia akan mengirimkan sistem satelit canggih ke Iran yang akan memudahkannya untuk memata-matai militer Israel .
The Washington Post melaporkan pada hari Kamis bahwa Moskow sedang bersiap untuk memberikan Iran sebuah satelit Kanopus-V dengan kamera resolusi tinggi, yang memungkinkan Teheran untuk memantau fasilitas musuh-musuhnya di Timur Tengah.
Putin, yang diperkirakan akan mendengar berbagai keluhan dari Presiden AS Joe Biden ketika mereka bertemu Rabu di Jenewa, menolak laporan media Amerika itu sebagai “sampah”.
“Kami memiliki rencana kerjasama dengan Iran, termasuk kerjasama militer dan teknis,” katanya kepada NBC News dalam sebuah wawancara beberapa hari menjelang pertemuannya dengan Biden.
“Itu hanya berita palsu. Paling tidak, saya tidak tahu apa-apa tentang hal semacam ini, mereka yang membicarakannya mungkin akan tahu lebih banyak tentangnya. Itu hanya omong kosong, sampah,” ujarnya yang dilansir Sabtu (12/6/2021).
Biden, yang melakukan tur luar negeri pertamanya sejak memasuki Gedung Putih, diperkirakan akan mengajukan banyak keluhan kepada Putin termasuk atas dugaan campur tangan pemilu dan peretasan yang disebut terkait dengan Rusia.
The Washington Post, mengutip mantan pejabat AS, pejabat AS saat ini dan dan pejabat Timur Tengah, mengatakan peluncuran satelit dapat terjadi dalam beberapa bulan, dan merupakan hasil dari beberapa perjalanan ke Rusia oleh para pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Menurut laporan itu, satelit Kanopus-V yang masih di bawah kemampuan satelit AS, dapat memungkinkan pemantauan pangkalan Israel dan kehadiran pasukan AS di Irak.
Iran memiliki hubungan yang tegang dengan banyak negara di kawasan itu termasuk Israel, menimbulkan ketakutan oleh musuh-musuhnya bahwa Iran dapat berbagi citra satelit dengan proksi-nya di Yaman, Irak, dan Lebanon.
Masih menurut The Washington Post, satelit itu dapat diluncurkan di Rusia, meskipun teknisi Rusia telah membantu kru darat yang akan mengoperasikan satelit di dekat situs baru di dekat kota Karaj di Iran utara.
Rincian dugaan penjualan satelit canggih itu juga datang pada saat yang sulit ketika kekuatan dunia bertemu untuk membawa Amerika Serikat kembali ke kesepakatan nuklir 2015 dan Teheran kembali mematuhinya.
Kesepakatan penting 2015 telah digantung oleh seutas benang sejak Amerika Serikat meninggalkannya pada 2018 dan menerapkan kembali sanksinya terhadap Iran, yang membuat Teheran kembali meningkatkan kegiatan nuklirnya.