Pulihkan Sistem Rudal Iron Dome, Israel Minta Rp14,2 Triliun ke AS
TEL AVIV – Rezim Zionis Israel akan meminta dana USD1 miliar atau lebih dari Rp14,2 trilun ke pemerintah Amerika Serikat (AS). Permintaan dana yang disebut sebagai bantuan militer darurat itu akan digunakan untuk memulihkan sistem pertahanan rudal Iron Dome .
Senator Amerika Lindsey Graham dan seorang pejabat Zionis mengatakan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz akan melakukan perjalanan ke Washington, DC, pada hari Kamis (3/6/2021) untuk meminta bantuan tersebut.
Graham berharap pemerintah AS akan segera mengesahkan permintaan tersebut setelah eskalasi 11 hari tersebut, di mana para pejabat Zionis mengatakan Iron Dome mencegat 90 persen dari 3.000 lebih roket dan rudal yang ditembakkan dari Gaza.
Menurut militer Zionis, kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina menembakkan lebih dari 4.300 roket dan rudal. Namun yang menyeberang ke negara Yahudi lebih dari 3.000. Sistem Iron Dome kebobolan dalam pertempuran lalu, di mana beberapa roket dan rudal dari Gaza menghantam beberapa rumah dan sejumlah mobil dan menyebabkan beberapa orang tewas di Israel.
“Akan ada permintaan USD1 miliar yang datang ke Pentagon minggu ini dari menteri pertahanan [Israel] untuk replenish Iron Dome dan beberapa hal lainnya, untuk meningkatkan sistem,” kata Graham kepada wartawan selama kunjungan ke Yerusalem Selasa lalu.
Dua anak termasuk di antara 12 orang yang tewas di Israel oleh roket dan rudal yang ditembakkan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina dari Gaza selama pertempuran 11 hari bulan lalu.
Permintaan dana bantuan itu muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap penjualan senjata Amerika ke Israel, serta bantuan USD3,8 miliar yang sebagian besar tanpa syarat yang diberikan Washington kepada Tel Aviv setiap tahun.
Kubu legislator progresif di Parlemen dan Senat AS saat ini berusaha untuk memblokir kesepakatan senjata senilai USD735 juta dengan Israel, yang disetujui Gedung Putih sesaat sebelum pertempuran dimulai pada 10 Mei 2021.
Namun demikian, dukungan untuk Israel tetap kuat di antara mayoritas legislator AS, dan upaya untuk memblokir itu semua pasti akan gagal.
Graham mencatat bahwa dukungan meluas melintasi garis partai politik di Amerika.
“Ada keributan besar atas keterlibatan terakhir antara Hamas dan Negara Israel di Amerika Serikat, tetapi saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa ada dukungan yang luas dan mendalam untuk Israel di antara Partai Demokrat,” kata Graham, yang merupakan politisi Partai Republik, seperti dikutip Al Jazeera.
Graham yang merupakan politisi senior Partai Republik di Komite Alokasi Senat, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Benny Gantz selama perjalanannya ke Israel. Komitenya mengawasi pengeluaran bantuan Amerika termasuk bantuan militer untuk asing.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan Gantz akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Kamis untuk membahas sejumlah masalah termasuk Iran dan bantuan militer.
Presiden Amerika Joe Biden sebelumnya mengatakan dia akan replenish Iron Dome, yang membantu Israel menangkis sebagian besar dari lebih dari 4.300 roket yang dikatakan Israel ditembakkan dari Gaza selama konflik.
Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken juga menegaskan kembali dukungan Amerika untuk Israel selama perjalanan ke Timur Tengah pekan lalu, yang dimaksudkan untuk mendukung gencatan senjata Israel-Hamas yang dicapai pada 21 Mei 2021.