Pro-Israel, Brazil Akan Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem 2020
YERUSALEM – Pemerintah Brazil akan memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes)-nya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2020. Relokasi ini sebagai bentuk dukungan dan pengakuan kota suci itu sebagai Ibu Kota Israel.
Rencana relokasi kedutaan itu disampaikan putra presiden yang juga Ketua Komite Parlemen Brazil untuk Urusan Internasional, Eduardo Bolsonaro, pada hari Minggu. Dia memastikan bahwa ayahnya, Presiden Jair Bolsonaro akan menjalankan relokasi tersebut.
“Seperti kata ayah saya, Kedutaan Besar Brazil akan pindah ke Yerusalem. Ini bukan sesuatu yang luar biasa. Itu seharusnya menjadi hal yang wajar dan normal,” katanya pada pembukaan kantor Brazilian Trade and Investment Promotion Agency (APEX) di Yerusalem pada hari Minggu.
“Anda memiliki argumen politik, Anda memiliki argumen historis. Anda memiliki banyak argumen untuk mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota Anda. Jadi kita tidak akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Kami melakukan hal yang normal untuk mengakui ibu kota Anda,” ujarnya, seperti dikutip Times of Israel, Senin (16/12/2019).
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyambut baik komitmen Brazil yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
“Pembukaan kantor APEX di sini di Yerusalem adalah bagian dari sesuatu yang telah kami sepakati dalam pengetatan hubungan antara Israel dan BraZil. Dan di sini terjadi hari ini sebagai bagian dari komitmen Presiden Bolsonaro untuk membuka kedutaan di Yerusalem tahun depan,” kata Netanyahu.
Kantor Pers Netanyahu melalui Facebook mengonfirmasi pertemuan Netanyahu dan putra Bolsonaro tersebut. Dalam pertemuan itu, Eduardo Bolsonaro juga memberikan ponselnya kepada Netanyahu untuk berbicara langsung dengan Presiden Bolsonaro.
“Saya bersama Presiden Jair Bolsonaro sebelum saya datang ke sini…Dia akan memindahkan kedutaan ke Yerusalem. Dia akan melakukan itu. Kami ingin melakukan pemindahan ke Yerusalem, tidak hanya untuk Brazil, tetapi untuk menjadi contoh bagi sisa Amerika Latin (lainnya),” ujar Eduardo Bolsonaro.
Baik Israel dan Palestina melihat Yerusalem sebagai ibu kota mereka, dan status kota suci telah lama dianggap sebagai masalah yang harus diselesaikan melalui proses perdamaian kedua pihak.
Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mengakui kota suci itu sebagai Ibu Kota Israel. Pada Mei tahun lalu, Washington mengumumkan bahwa mereka akan merelokasi Kedutaan Besar-nya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang memicu reaksi kemarahan global.
Brazil, Honduras, Republik Ceko, Guatemala dan Nauru mengikuti langkah AS dengan mengakui kota yang disengketakan itu sebagai Ibu Kota Israel yang tidak terbagi.