Presiden Sementara Bolivia Minta Kongres Setujui UU Pemilu
NAGALIGA– Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez meminta Kongres untuk menyetujui pengajuan undang-undang pemilihan umum baru.
Usulan serupa juga diajukan oleh Partai Gerakan untuk Sosialisme (MAS) yang mengusung Evo Morales.
Dilansir AFP, Anez mengatakan keputusan itu dilakukan untuk menghasilkan konsensus nasional dan mengakhiri polemik yang memicu gelombang protes besar. Sebagai presiden sementara, ia memiliki opsi untuk mengeluarkan keputusan menyelenggarakan pemilihan umum.
Demonstran antipemerintah menuding ada kecurangan dalam penghitungan suara sehingga kemenangan Morales dipertanyakan. Sejak itu, massa menyerukan aksi protes.Organisasi Negara-negara Amerika bulan lalu mengaudit pemilu Bolivia dan menemukan adanya sejumlah penyimpangan. Organisasi ini menyetujui resolusi yang mendesak Bolivia menyelenggarakan pemungutan suara.
Langkah yang ditempuh Anez hanya berselang tak lama setelah bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan di sebuah pabrik bahan bakar di La Paz pada Selasa (19/11).
Dilaporkan bentrokan tersebut menewaskan delapan orang, total korban tewas menjadi 32 selama sebulan terakhir.
Unjuk rasa yang berujung ricuh dipicu oleh oposisi pemerintahan Morales yang telah berkuasa sejak 2006. Dalam pemilihan presiden 20 Oktober lalu, pihak oposisi menentang terpilihnya kembali Morales.
Sebelum menyatakan mengundurkan diri, Morales setuju diadakan pemilu baru, namun hal itu tak mampu meredam gejolak publik.
Anez yang memproklamirkan diri sebagai presiden sementara tetap tidak bisa meredam gejolak politik dan unjuk rasa di Bolivia