Presiden Kolombia Pastikan Pejabat Militer Pilihannya Bebas Korupsi dan Pelanggaran HAM
Jakarta – Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Jumat, 12 Agustus 2022, menunjuk Panglima Militer baru dan Kepala Kepolisian Kolombia. Petro meyakinkan orang-orang pilihannya bersih dari tuduhan korupsi atau pelanggaran HAM.
Pasukan keamanan Kolombia punya sejarah menghadapi sejumlah skandal korupsi dan pelanggaran HAM. Pelanggaran itu seiring dengan konflik yang hampir enam dekade berlangsung di Kolombia.\
Presiden Petro telah menjanjikan perubahan ditubuh militer Kolombia dan mendesak para pejabat keamanan yang baru ditunjuknya agar melindungi warga Kolombia. Menurut Petro, kriteria Panglima Militer Kolombia dan Kepala Kepolisian Kolombia yang baru nanti, harus yang bebas korupsi, tidak pernah melanggar HAM.
“Konsep keamanan yang sukses itu bukan bergantung pada jumlah orang yang tewas, namun secara substansial jumlah kematian berkurang, begitu juga jumlah pembantaian dan naiknya jumlah orang yang mendapat kebebasan dan hak-haknya,” kata Petro.
Menurut Petro, pemerintahannya membutuhkan sebuah perubahan mentalitas dan strategi dengan jumlah korban tewas dari pihak musuh, yang bukan lagi menjadi sebuah alasan untuk mendapatkan promosi jabatan bagi seorang personil keamanan.
Presiden Petro sebelumnya telah menunjuk Helder Fernan Giraldo sebagai Kepala Angkatan Darat Kolombia, dan Luis Mauricio Ospina sebagai Kepala staf militer Kolombia. Sedangkan Francisco Hernando Cubides terpilih menjadi Kepala Angkatan Laut Kolombia.
Adapun Luis Carlos Cordoba dipercaya menduduki Kepala Angkatan Udara Kolombia dan Henry Armando Sanabria sebagai Kepala Kepolisian Nasional Kolombia.
Kolombia adalah sebuah negara maju di wilayah selatan Amerika, yang 72 persen wilayahnya adalah area hutan. Sedangkan Petro resmi dilantik menjadi presiden kiri pertama Kolombia pada Minggu, 7 Agustus 2022.
Petro berjanji akan menyatukan negara yang terpolarisasi. Tantangan yang bakal dihadapi Petro adalah melawan ketidaksetaraan, perubahan iklim, hingga perdamaian dengan kelompok pemberontak dan geng kejahatan.