Polisi Irak Lepaskan Tembakan untuk Bubarkan Demonstrasi di Baghdad
BAGHDAD – Gelombang demonstrasi kembali melanda Baghdad, Irak. Setelah aksi unjuk rasa yang menewaskan 10 orang pada satu hari sebelumnya, massa kembali turun ke jalan pada Rabu (2/10). Pasukan keamanan dilaporkan menembakkan peluru langsung untuk membubarkan kerumunan massa di Lapangan Tahrir, Baghdad.
Selain melepaskan tembakan langung, aparat keamanan juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Kerumunan kecil massa juga turun ke jalan-jalan di al-Shaab, Baghdad utara dan Zafaraniya di selatan. Koresponden AFP melaporkan, polisi anti huru hara berusaha membubarkan mereka dengan gas air mata dan peluru aktif yang ditembakkan ke udara.
“Saya keluar hari ini untuk mendukung saudara-saudara saya di Lapangan Tahrir,” kata Abdallah Walid (27). “Kami menginginkan pekerjaan dan layanan publik yang lebih baik. Kami telah menuntut mereka selama bertahun-tahun dan pemerintah tidak pernah menanggapi,” tandasnya.
Para demonstran membakar ban di jalan-jalan yang dipenuhi kendaraan polisi anti huru hara. Dilaporkan pula, setidaknya delapan pengunjuk rasa terluka di distrik selatan. Sementara sumber-sumber medis menyatakan, selusin orang yang dirawat rumah sakit di seluruh Baghdad karena terpapar gas air mata.
PBB telah menyatakan keprihatinan atas munculnya aksi kekerasan dalam menanggapi demonstrasi ini. Menurut Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert, adalah hak warga negara untuk menyampaikan protes.
“Hennis-Plasschaert mendesak pihak berwenang untuk menahan diri dalam menangani aksi protes untuk memastikan keamanan pengunjuk rasa damai sambil menegakkan hukum dan ketertiban dan melindungi orang-orang, milik umum, dan pribadi,” katanya.