Pertama Kali, Tak Ada Kematian akibat COVID-19 di China
BEIJING – China pada Selasa (7/4/2020) melaporkan tidak ada kematian akibat virus corona baru, COVID-19, untuk pertama kalinya sejak mulai menerbitkan angka kasus dan kematian pada Januari lalu. Nihilnya kematian ini diumumkan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) setempat.
Kasus infeksi COVID-19 secara lokal di China daratan telah berkurang sejak Maret, tetapi negara itu menghadapi gelombang kedua infeksi yang dibawa dari luar negeri, di mana pejabat kesehatan melaporkan total hampir 1.000 kasus impor.
China daratan—tidak termasuk Hong Kong dan Macau—hingga hari ini mengumumkan 3.331 kematian dari 81.708 kasus COVID-19. Sebanyak 77.078 pasien disembuhkan.
Eropa telah mencatat 696.110 kasus dan 52.498 kematian hingga saat ini. Amerika Serikat dan Kanada memiliki 363.501 kasus dengan 10.728 kematian. Asia memiliki 121.355 kasus.
Data
worldometers pagi ini menunjukkan COVID-19 sudah menyebar ke 209 negara dan beberapa wilayah. Jumlah kasus COVID-19 secara global sudah mencapai 1.346.566 dengan 74.697 kematian dan 278.695 pasien telah disembuhkan.
China berencana mencabut karantina massal di Wuhan, kota pusat wabah COVID-19, pada Rabu besok. Ini berarti bahwa kereta akan dapat pergi, bandara akan melanjutkan penerbangan keluar, dan mobil-mobil dapat melaju lagi ke jalan raya.
Sembilan dari 13 distrik administratif kota Wuhan yang sebelumnya dilanda wabah telah dinyatakan sebagai “daerah berisiko rendah”. Menurut para pejabat China, itu menandakan bahwa Wuhan secara bertahap kembali ke keadaan normal.
NHC China dalam laporan hariannya kemarin mengatakan selain dari 30 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi, ada 47 kasus asimptomatik baru juga dilaporkan.
Kasus asimptomatik COVID-19 adalah mereka yang dites positif terpapar virus tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan berpotensi menyebabkan kluster infeksi sporadis.