Persediaan Dijarah, PBB Stop Bantuan di 2 Kota di Ethiopia
Organisasi Program Pangan Dunia (WFP) menangguhkan distribusi bantuan makanan di kota Dessie dan Kombolcha di Ethiopia usai penjarahan persediaan di gudang. Aksi penjarahan tersebut tidak dapat dihentikan oleh staf karena mereka diintimidasi dengan cara ditodong senjata, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (8/12/2021), dikutip dari Al Jazeera.
Krisis di Ethiopia telah berlangsung sejak konflik antara pasukan federal Ethiopia dengan Pasukan Pembela Rakyat Tigray (TPLF) satu tahun terakhir. Pada hari Senin, pasukan Ethiopia kembali merebut beberapa kota yang sebelumnya dikuasai TPLF.
1. Sejumlah besar persediaan dicuri di Kombolcha
Juru bicara PBB, Sthepane Dujarric, mengatakan sejumlah besar pasokan makanan dijarah di Kombolcha, wilayah Amhara. Beberapa pasokan yang dijarah termasuk pasokan makanan kemanusiaan, dan makanan bergizi untuk anak-anak yang kekurangan gizi di wilayah itu.
“Pencurian makanan skala kecil meningkat menjadi penjarahan massal gudang di Kombolcha dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan oleh elemen pasukan Tigray dan beberapa anggota penduduk setempat,” kata Dujarric, dilansir Reuters.
Dujarric juga menyayangkan tindakan pelecehan terhadap staf kemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di wilayah itu. Menurutnya, tindakan itu tidak dapat diterima dan telah menghalangi upaya PBB dan semua mitra kemanusiaan untuk memberikan bantuan yang paling dibutuhkan masyarakat.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Legesse Tulu dan juru bicara militer Kolonel Getnet Adane belum memberikan pernyataan terkait insiden itu.
2. Penjarahan akan memperburuk malnutrisi
Dujarric menuturkan bahwa penjarahan dan intimidasi akan memperburuk malnutrisi dan memperpanjang kerawanan pangan di Tigray, Ethiopia utara. Di wilayah tersebut, diperkirakan 9,4 juta penduduk mengalami kelaparan terutama di wilayah Amhara dan Afar yang membutuhkan bantuan pangan dalam jumlah besar.
Dia juga mengatakan bahwa 3 truk WFP yang digunakan untuk operasi kemanusiaan minggu ini di Amhara dikomandoi oleh personel militer dan malah digunakan untuk keperluan mereka sendiri. Dia menyerukan semua pihak dalam konflik untuk menghormati dan melindungi personel bantuan kemanusiaan.
3. AS serukan akhiri konflik
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan di Ethiopia tetap menjadi prioritas bagi AS. Price berulang kali menyerukan agar para pihak terlibat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
“Di satu sisi kami mendorong, tetapi juga di sisi lain kami memiliki serangkaian hukuman,” kata Price, mengacu pada tindakan hukuman yang dapat digunakan, seperti sanksi yang dijatuhkan pada militer Eritrea bulan lalu.