Pernah Dapat Medali Kepahlawanan, Tikus Pengendus Ranjau di Kamboja Mati
Magawa, seekor tikus pengendus ranjau di Kamboja telah mati pada usia delapan tahun.
Berkat keberaniannya menyelamat nyawa, Magawa mendapatkan medali untuk kepahlawanan.
Hewan pengerat itu telah menemukan lebih dari 100 ranjau darat dan bahan peledak di Kamboja.
Magawa, yang pensiun pada Juni tahun lalu, mati pada akhir pekan.
Kabar tersebut disampaikan oleh organisasi nirlaba internasional APPO pada hari Selasa (11/1/2022).
“Magawa dalam keadaan sehat dan menghabiskan sebagian besar waktunya pada minggu lalu dengan bermain penuh antusiasme, tetapi menjelang akhir pekan ia mulai melambat, lebih banyak tidur siang dan menunjukkan minat yang berkurang pada makanan di hari-hari terakhirnya,” kata APOPO.
Terluka oleh perang saudara selama beberapa dekade, Kamboja adalah salah satu negara yang dengan jumlah ranjau paling di dunia, dengan lebih dari 1.000 km persegi tanah masih terkontaminasi.
APOPO yang berbasis di Belgia melatih tikus berkantung raksasa Afrika untuk mendeteksi ranjau darat, dan menjuluki mereka “HeroRAT”.
Menggunakan tikus untuk mengendus ranjau membuatnya kurang berbahaya bagi penangan manusia yang harus melucuti dan mengeluarkan senjata.
“Kami semua di APOPO merasa kehilangan Magawa dan kami berterima kasih atas pekerjaan luar biasa yang telah dia lakukan,” kata organisasi itu.
“Kontribusinya memungkinkan komunitas di Kamboja untuk hidup, bekerja dan bermain, tanpa takut kehilangan nyawa atau anggota tubuh,” imbuhnya.
Menggambarkan risiko ekstrim yang terlibat, tiga warga Kamboja yang bekerja untuk membersihkan ranjau tewas pada hari Senin (10/1/2022) di sebuah provinsi yang berbatasan dengan Thailand.
Tiga dari kelompok Ranjau Swadaya Kamboja tewas oleh ledakan dari ranjau anti-tank, yang juga melukai dua lainnya, kata Heng Ratana, direktur jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja.
Pada tahun 2020, Magawa dianugerahi medali emas dari People’s Dispensary for Sick Animals yang berbasis di Inggris untuk keberanian yang menyelamatkan nyawa dan pengabdian pada tugas.
Magawa menjadi tikus pertama yang menerima penghargaan tersebut.
Magawa dibesarkan di Tanzania dan dibawa ke Siem Reap di Kamboja pada tahun 2016 untuk mulai membersihkan ranjau.
“Seorang pahlawan (telah) dikuburkan,” kata APPO.