Perawat Hong Kong Mogok Kerja Terkait Virus Corona China
NAGALIGA — Serikat karyawan rumah sakit Hong Kong melanjutkan aksi mogok massal karena pemerintah setempat tidak menghiraukan tuntutan mereka untuk menutup seluruh perbatasan dan melarang warga China datang karena khawatir wabah virus corona bisa meluas.
Seperti dilansir CNN, Selasa (4/2), para tenaga medis yang ikut mogok kerja meliputi dokter jaga dan petugas ruang gawat darurat. Padahal pada Senin kemarin, serikat pekerja kesehatan mengimbau mereka yang boleh mengikuti aksi tersebut hanya yang tidak bertugas di UGD.
Menurut juru bicara serikat, Winnie Yu, mereka juga mendesak pemerintah Hong Kong memastikan ketersediaan masker, mendirikan ruang isolasi dan menjamin pasokan logistik dan obat bagi para perawat, serta menyelidiki kasus kaburnya pasien yang diduga mengidap virus corona.
Yu menyatakan keputusan Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, yang masih membuka sejumlah perlintasan dengan China daratan membuat mereka semakin khawatir virus itu akan menyebar di sana.
Wabah virus corona dilaporkan menelan satu korban jiwa di Hong Kong. Laporan ini menjadi kematian kedua yang terjadi di luar China setelah Filipina.
Lam menyatakan menutup pos perbatasan dengan China di Lo Wu, Lok Ma Chau serta pelabuhan kapal feri Hong Kong-Makau. Namun, pemerintah setempat memutuskan tetap membuka bandara internasional, perbatasan Teluk Shenzhen, dan jembatan yang menghubungkan Hong Kong-Zhuhai-Macau.