Penembakan di Luar Stasiun Kereta dan Bus, 7 Orang Dilarikan ke RS
PHILADELPHIA – Seorang pria bersenjata yang diyakini memiliki dua senjata dilaporkan telah menembak sedikitnya tujuh orang dalam serangan di luar stasiun kereta dan bus di Philadelphia, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/2).
Setidaknya tujuh orang telah dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak setelah penembakan massal di luar stasiun kereta dan bus.
Polisi Philadelphia telah mengonfirmasi mereka dipanggil sekitar pukul 14.50 waktu setempat ke persimpangan Broad Street dan Olney Avenue dekat Pusat Transportasi Olney dan Pusat Medis Albert Einstein.
Dua korban diyakini ditembak di punggung, satu ditembak di pergelangan kaki, satu ditembak di kaki dan satu ditembak di lengan.
Laporan awal bahwa satu orang telah meninggal belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang, meskipun setidaknya satu dari korban masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Menurut media lokal, seorang komandan polisi senior telah mengungkapkan saat mendengarkan panggilan darurat dari radio pengiriman, “jumlah korban terus meningkat selama rentang 15 menit”.
Polisi sejak itu mengonfirmasi seorang pria telah ditangkap dan dua senjata api ditemukan di tempat kejadian.
Petugas tanggap darurat juga mengungkapkan bahwa enam dari mereka yang terluka telah dibawa ke Pusat Medis Albert Einstein terdekat.
Sedangka korban ketujuh dibawa polisi ke Rumah Sakit Universitas Temple.
Berbicara pada Rabu (17/2) malam, Komisaris Polisi Philadelphia Danielle Outlaw menggambarkan penembakan sore itu sebagai “insiden sangat kurang ajar”.
“Kami dapat menangkap seseorang secepat yang kami lakukan karena kami memiliki petugas yang sedang mengerjakan tugas lain,” terangnya.
“Ini bukan karena kurangnya kehadiran kami di sini, tapi saya pikir ini sangat memberi tahu bahwa orang-orang yang bersedia terlibat dalam penembakan ini menjadi semakin berani baik kami di sini atau tidak,” jelasnya.
“Mungkin ada beberapa penembak, tapi kami masih belum tahu. Ada beberapa selongsong yang ditemukan, 18 selongsong, dan kami masih mencoba untuk menentukan apakah semuanya berasal dari senjata api yang sama,” ungkapnya.
Polisi masih mendesak saksi atau siapa pun yang memiliki rekaman video untuk melapor.