Pemerintah Irak Sebut Aparat Tak Tembaki Demonstran
BAGHDAD – Meski jumlah korban tewas akibat aksi unjuk rasa di Irak telah menembus angka lebih dari 100 jiwa, namun pemerintah Irak justru mengklaim tak melakukan penembakan terhadap warganya. Pernyataan ini bertentangan dengan pengakuan sejumlah saksi mata.
“Tidak ada pasukan pemerintah Irak yang menembaki demonstran secara langsung selama aksi protes,” ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Mayor Jenderal Saad Ma’an, Minggu (6/10). Pernyataan itu dilontarkan Ma’an dalam konferensi pers yang disiarkan di stasiun televisi nasional Irak.
Seperti dikutip dari Reuters, Ma’an juga mengatakan bahwa pihak berwenang mengutuk semua serangan terhadap outlet media. Sebelumnya dilaporkan telah terjadi serangan di beberapa kantor berita lokal dan internasional oleh kelompok yang tidak dikenal.
Terus jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi di Irak telah mengundang keprihatinan sejumlah pihak, termasuk PBB. Perwakilan khusus sekretaris jenderal PBB di Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert, menyesalkan aksi demonstrasi dengan kekerasan yang terjadi dalam lima hari terakhir yang telah menewaskan hampir 100 orang di seluruh negera itu dan melukai ribuan orang.
“Lima hari kerja melaporkan kematian dan cedera; ini harus dihentikan,” kata Plasschaert dalam tweetnya seperti dikutip dari AFP, Minggu (6/10/2019). Pejabat PBB itu mengaku sangat sedih dengan hilangnya nyawa para demonstran dan petugas kemananan.
“Saya meminta semua pihak untuk berhenti dan berefleksi. Mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban. Biarkan semangat persatuan berlaku di seluruh #Iraq,” katanya.