PBB Kutuk Serangan Terhadap Masjid di Afghanistan
NEW YORK – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, mengecam keras serangan terhadap sebuah masjid Afghanistan timur pada Jumat kemarin yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
“Mereka yang bertanggung jawab atas serangan ini harus bertanggung jawab,” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan.
“Sekretaris Jenderal menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga para korban dan berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (19/10/2019).
Dalam pernyataan itu, Guterres menegaskan kembali solidaritas PBB dengan rakyat dan pemerintah Afghanistan.
Perwakilan tinggi untuk Aliansi Peradaban PBB, Miguel Moratinos, juga sangat mengutuk serangan itu.
“Perwakilan tinggi menekankan bahwa semua bentuk kekerasan dan tindakan teror yang menargetkan situs-situs dan umat agama, terlepas dari agama dan kepercayaan mereka, tidak dapat dibenarkan,” kata juru bicara Moratinos, Nihal Saad, dalam sebuah pernyataan.
Moratinos mengingat Rencana Aksi PBB untuk Melindungi Tempat-Tempat Keagamaan, yang dikembangkan oleh timnya dan diluncurkan oleh Guterres bulan lalu. Moratinos menekankan urgensi menggalang rencana ini dan mengambil langkah-langkah menuju implementasinya.
Sebanyak 62 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan masjid saat shalat Jumat di provinsi Nangarhar di Afghanistan timur, kata pemerintah provinsi.
Sifat ledakan sedang diselidiki. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi gerilyawan Taliban dan Negara Islam (IS atau ISIS) menguasai bagian-bagian provinsi itu yang terletak 120 km sebelah timur dari Ibu Kota Kabul.