Paus Fransiskus Kritik Putin Atas Invasi ke Ukraina
Paus Fransiskus mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi di Ukraina. Meski demikian, Paus tidak menyebutkan nama Putin secara langsung.
Pernyataan terselubung dari pemimpin Gereja Katolik pada Sabtu (2/4) itu merujuk pada seorang figur ‘berkuasa’ yang mengobarkan konflik demi kepentingan nasionalis.
“Sekali lagi, beberapa penguasa, sayangnya terperangkap dalam klaim anakronistik dari kepentingan nasionalis, memprovokasi dan mengobarkan konflik,” tutur Paus Fransiskus, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Putin berpegang pada dalih demiliterisasi dan ‘denazifikasi’ sejak menggencarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Moskow menyebut agresi itu sebagai ‘operasi militer khusus’ untuk membebaskan negara tetangganya.
Namun, Paus Fransiskus menolak mengadopsi istilah tersebut. Dalam pidato di hadapan pejabat Malta itu, ia menggunakan kata ‘perang’ dengan tegas.
Paus Fransiskus mengungkap, ia tidak menduga kekejaman perang seperti di masa lampau akan kembali menjangkiti dunia. Ia tampak menyinggung Jepang yang sempat menyandang gelar sebagai agresor keji selama Perang Dunia II.
Paus Fransiskus telah berulang kali mengutuk tindakan Rusia. Paus Fransiskus lantas mengecam kekejaman yang telah merenggut ratusan nyawa tak bersalah itu.
“Dari timur Eropa, dari Negeri Matahari Terbit, bayang-bayang gelap perang kini telah menyebar. Kami mengira bahwa invasi negara lain, pertempuran jalanan yang biadab, dan ancaman atom adalah kenangan suram dari masa lalu yang jauh,” ujar Paus Fransiskus.
“Namun, angin dingin perang, yang hanya membawa kematian, kehancuran, dan kebencian, telah menyapu kehidupan banyak orang dan mempengaruhi kita semua,” imbuhnya.
Paus Fransiskus kerap menyoroti konflik yang menggerayangi Ukraina. Pada 25 Maret, Paus Fransiskus sempat menyebut Kremlin secara langsung dalam doa. Ia juga telah mempertimbangkan melawat ke ibu kota Ukraina, Kiev.
Sebelumnya, Wali Kota Kiev Vitaliy Klitschko menulis surat kepada Paus Fransiskus secara langsung. Undangan itu juga disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Uskup Agung Gereja Katolik Ritus Bizantium Ukraina Sviatoslav Shevchuk, dan duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andriy Yurash.
Paus Fransiskus telah mengadakan panggilan telepon pula dengan Zelenskiy dan Shevchuk. Tetapi, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut perihal rencana tersebut. Kendati demikian, Paus Fransiskus tak henti menyerukan agar peperangan itu segera berakhir.
“Sekarang di malam perang yang menimpa umat manusia, jangan biarkan mimpi perdamaian memudar!” seru Paus Fransiskus.