Partai Demokrat Berencana Blokir Penjualan Senjata ke Israel
WASHINGTON – Kelompok progresif Partai Demokrat di DPR Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu memperkenalkan langkah untuk memblokir penjualan amunisi presisi dipandu yang diusulkan senilai USD735 juta ke Israel .
Anggotakelompok progresif Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, memelopori resolusi ketidaksetujuan bersama dengan perwakilan Mark Pocan dan Rashida Tlaib.
Mereka berusaha untuk melarang penjualan senilai USD735 juta yang diusulkan, sebagian besar terdiri dari apa yang dikenal sebagai Joint Direct Attack Munitions, yang mengubah “bom bodoh” menjadi senjata berpemandu presisi.
“Selama beberapa dekade, AS telah menjual miliaran dolar persenjataan ke Israel tanpa pernah mengharuskan mereka untuk menghormati hak-hak dasar Palestina. Dengan melakukan itu, kami secara langsung berkontribusi pada kematian, perpindahan dan pencabutan hak jutaan orang,” kata Ocasio-Cortez dalam sebuah pernyataan.
“Pada saat begitu banyak orang, termasuk Presiden Biden, mendukung gencatan senjata, kita seharusnya tidak mengirimkan persenjataan ‘serangan langsung’ ke Perdana Menteri Netanyahu untuk memperpanjang kekerasan ini,” tambahnya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (20/5/2021).
Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyetujui penjualan itu pada 5 Mei lalu, tetapi serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah mendorong beberapa rekannya dari Partai Demokrat untuk sangat menentangnya.
Langkah tersebut hampir pasti akan gagal dengan periode peninjauan Kongres untuk penutupan penjualan pada hari Jumat. Namun menurut kantor Ocasio-Cortez anggota Kongres masih dapat menghentikan atau mengubah penjualan setelah periode peninjauan berakhir hingga titik pengiriman.
Meski begitu, ini akan berfungsi sebagai isyarat simbolis dari oposisi yang tumbuh terhadap bantuan militer AS untuk Israel di kalangan Partai Demokrat.
Biden mengatakan kepada Netanyahu selama panggilan bilateral sebelumnya pada hari Rabu bahwa dia mengharapkan Israel untuk menurunkan serangan militernya di Jalur Gaza dalam jalan menuju gencatan senjata, kata Gedung Putih.
Netanyahu, bagaimanapun, tampaknya telah mengesampingkan permintaan presiden AS, mengatakan tak lama kemudian bahwa dia tetap bertekad untuk melanjutkan serangan. Netanyahu mengatakan serangan itu akan bergerak maju untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan ke Israel, menurut pernyataan dari kantornya.
Menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza hingga Rabu setidaknya 227 warga Palestina telah tewas, termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei.
Dua belas orang juga tewas di Israel akibat tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.