Pandemi Covid-19 Membuat Jurang Kesenjangan di AS Kian Melebar
WASHINGTON – Pandemi Covid-19 telah memengaruhi kelompok minoritas ras dan etnis di Amerika Serikat (AS) secara tidak proporsional dan terus memperdalam kesenjangan kesehatan di negara itu. Hal itu diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
CDC menuturkan, ketidaksetaraan yang sudah berlangsung lama telah meningkatkan risiko penyakit Covid-19 yang parah dan kematian bagi banyak orang Amerika. Kondisi ini menyebabkan perbedaan antara kelompok minoritas ras, dan etnis dan orang kulit putih non-Hispanik.
“Orang Indian Amerika dan Alaska memiliki kemungkinan 3,7 kali lebih besar daripada orang kulit putih non-Hispanik untuk dirawat di rumah sakit, dan 2,4 kali lebih mungkin meninggal karena infeksi,” ujar CDC, seperti dilansir Xinhua pada Selasa (16/3/2021).
Orang kulit hitam atau Afrika Amerika, jelas CDC, 2,9 kali lebih mungkin dibandingkan orang kulit putih non-Hispanik untuk dirawat di rumah sakit dan 1,9 kali lebih mungkin meninggal karena Covid-19.
Sementara itu, papar CDC, orang Hispanik dan Latin 3,1 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit dibandingkan orang kulit putih non-Hispanik, dan 2,3 kali lebih mungkin meninggal akibat Covid-19.
Studi itu juga menunjukkan bahwa di antara orang-orang di bawah usia 25 tahun, perbedaan insiden kasus Covid-19 lebih tinggi di antara sebagian besar kelompok minoritas ras dan etnis, terutama di awal tahun 2020.
Badan itu menuturkan, faktor penentu sosial kesehatan berkontribusi pada kelompok minoritas ras dan etnis yang terpengaruh oleh Covid-19 secara tidak proporsional.
Diskriminasi, yang mencakup rasisme dan stres kronis terkait, jelas CDC, juga mempengaruhi masing-masing faktor penentu sosial ini juga
“Kita semua memiliki peran untuk dimainkan dan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa orang memiliki sumber daya untuk memelihara dan mengelola kesehatan fisik, dan mental mereka, termasuk akses mudah ke informasi, tes yang terjangkau, vaksinasi dan perawatan medis,” kata CDC.
“Memastikan akses yang adil dan tepat waktu untuk tindakan pencegahan, termasuk pengujian, pengaturan kerja dan pendidikan yang aman, dan vaksinasi bila memenuhi syarat adalah penting untuk mengatasi perbedaan ras dan etnis,” tukasnya.