Dirut BAKTI Kominfo Ungkap Kesiapan Operasional Satelit SATRIA-1
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Fadhilah Mathar mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan percepatan penyelesaian dan optimalisasi program pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi.
Fadhilah menegaskan upaya percepatan itu mencakup Pembangunan Base Transceiver Station (BTS), jaringan serat optik Palapa Ring, dan pengoperasian Satelite Republik Indonesia (SATRIA)-1.
Terkait proyek SATRIA-1 Fadhilah memaparkan kesiapan operasional tahun ini yang direncanakan akan siap terhubung dengan stasiun bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Satelit ini juga bakal siap langsung terhubung dengan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) di lokasi layanan publik untuk memperkuat jaringan internet dan layanan digital di 150 ribu titik, terutama yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Hadirnya SATRIA-1 ini dapat mendukung kegiatan sekolah dan pesantren, percepatan layanan publik di kantor pemerintahan daerah, data puskesmas dan rumah sakit daerah, serta membantu pengawasan wilayah oleh TNI dan Polri,” ujar Fadhilah, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10).
Sementara untuk proyek Palapa Ring, menurut Fadhilah, saat ini sudah selesai dilaksanakan. Proyek ini mampu memeratakan akses dan harga dari layanan internet cepat (broadband) di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
“Proyek Palapa Ring merupakan proyek backbone infrastruktur telekomunikasi serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer yang menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia,” jelas Fadhilah.
Fadhilah lebih jauh menegaskan komitmen BAKTI menuntaskan pembangunan BTS 4G di daerah 3T pada tahun ini. Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut pembangunan BTS 4G telah mencapai 96 persen.
“Kami akan berupaya sekuat tenaga menyelesaikan pembangunan proyek-proyek strategis BAKTI dan memastikan tercapainya pemerataan konektivitas khususnya di wilayah wilayah 3T, serta mengatasi kesenjangan digital di Indonesia,” ujar Fadhilah.
Fadhilah menambahkan, di masa mendatang, BAKTI Kominfo perlu memiliki pedoman tata kelola yang baik, sehingga bisa mengacu pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan kepatuhan.
Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut tentu dibutuhkan komitmen tinggi guna mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur.
“Sehingga penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik (best practice),” pungkasnya.
Sebagai informasi, BAKTI Kominfo menjadi tulang punggung perluasan dan percepatan akses internet melalui pembangunan infrastruktur digital di Indonesia. Salah satu hasil nyata kerja BAKTI Kominfo, yakni realisasi proyek strategis nasional (PSN) Palapa Ring, perluasan pembangunan BTS, penyediaan akses internet di wilayah 3T, dan pembangunan ekosistem digital.
Hingga hari ini, BAKTI Kominfo telah mengaktifkan (on air) BTS sebanyak 1.632 lokasi. Dimana 1.630 di antaranya sudah berjaringan 4G, sedangkan 2 lokasi masih di jaringan 2G dan akan ditingkatkan pada akhir tahun ini.