Operasi Rahasia Terkuak, Amerika Dalang Pecahnya Puluhan Perang Dunia
Sederet bukti membongkar keterlibatan Amerika Serikat (AS) sebagai dalang dari puluhan perang proksi yang meletus di seluruh dunia. Sebuah otoritas khusus yang sangat rahasia, digunakan Negeri Paman Sam untuk merusak sebuah negara dengan kedok operasi kontra-terorisme.
bukti-bukti keterlibatan Amerika sebagai biang kerok terjadinya perang dibongkar oleh media investigasi nirlaba yang juga berasal dari AS, The Intercept.
Media tersebut mengklaim telah mendapat sejumlah data berupa dokumen rahasia dari Freedom of Information Act (FOIA). Dalam artikel yang dipublikasi The Intercept, Jumat 1 Juli 2022, Amerika disebut telah menjalankan program rahasia dengan sandi “127e”.
Berkedok operasi kontra-terorisme, Amerika dengan program 127e diduga telah menjadi aktor utama meletusnya 23 perang proksi di seluruh dunia.
Puluhan perang itu pecah di wilayah Asia-Pasifik dan Timur-Tengah, periode 2017 hingga 2020. Itu berarti, operasi rahasia ini sudah dimulai sejak era kepemimpinan Presiden Donald Trump hingga Joe Biden.
Pada awalnya, The Intercept menemukan bukti bahwa Amerika dengan program 127e telah menciptakan 14 perang proksi di kawasan Asia-Pasifik. Kemudian pada 2020, ditemukan lagi data yang lebih mengejutkan, meletusnya 11 perang proksi di kawasan Timur Tengah.
Total, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense) meluncurkan 23 operasi 127e secara terpisah di seluruh dunia selama 2017 hingga 2020.
The Intercept juga membeberkan operasi tersebut menelan biaya mencapai US$310 juta, atau setara dengan Rp4,64 triliun.
Program 127e dibebankan Kongres Amerika Serikat kepada Departemen Pertahanan AS, dalam dua dekade terakhir. Munculnya program tersebut, memberikan wewenang kepada pasukan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) untuk bergerak.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalih militer Amerika Serikat untuk menciptakan perang adalah operasi kontra-terorisme. Dalam hal ini, militer Amerika bisa bekerja sama dengan negara asing di seluruh dunia dengan pengawasan yang minim.
Program 127e juga jadi jawaban, mengapa ada intervensi Amerika di berbagai konflik, mulai dari Afghanistan, Irak, Suriah, Libya dan Ukraina. Pasalnya, dalam operasi rahasia itu memungkinan militer Amerika mempersenjatai, melatih dan mengirim intelijen kepada pasukan asing.
Pada dasarnya, program 127e dibuat untuk memanfaatkan negara lain yang berfungsi sebagai pasukan pengganti. Negara yang dimanfaatkan diharap bisa menuruti perintah, yang diarahkan Washington melawan musuh Amerika.
Hal itu tentunya bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan Amerika, untuk menaklukkan negara musuh atau menguasai sumber daya tertentu.