Monkeypox Menyebar ke Seluruh Dunia, 1.472 Kasus Tercatat di 33 Negara Non-Endemik
ABUJA – Kasus cacar monyet (Monkeypox) terus melonjak di seluruh dunia, bahkan ketika para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melacak temuan di negara-negara yang biasanya tidak memiliki penyakit tersebut.
Menurut angka terbaru dari lembaga itu, ada 1.472 kasus Monkeypox yang dikonfirmasi di 33 negara non-endemik per 10 Juni 2022.
Daftar tersebut mencakup Inggris Raya yang paling mendominasi, kemudian Spanyol, Portugal, Jerman, Kanada, Prancis, Belanda, AS, Italia, Belgia, Swiss, Uni Emirat Arab (UEA).
Selanjutnya Irlandia, Australia, Ceko, Slovenia, Swedia, Denmark, Israel, Finlandia, Argentina, Islandia, Latvia, Norwegia, Austria, Brazil, Gibraltar, Yunani, Hongaria, Malta, Meksiko, Maroko dan Polandia.
Dikutip dari laman The Guardian Nigeria, Senin (13/6/2022), secara global, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), per 5 Juni 2022, ada 920 kasus yang dikonfirmasi dan 70 kasus suspect.
Dari 64 kasus yang dikonfirmasi dengan riwayat perjalanan yang diketahui, 32 terkait dengan perjalanan dari Eropa, 3 dari Afrika Barat, 2 dari Kanada, dan 1 dari Australia.
Sedangkan untuk 26 kasus lainnya, lokasi riwayat perjalanan masih belum diketahui.
Sementara itu, pembaharuan data terbaru tentang kasus Monkeypox di Nigeria yang dilakukan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC), menunjukkan ada 10 kasus positif baru pada 30 Mei hingga 5 Juni 2022.
Perlu diketahui, sejak September 2017, Nigeria terus melaporkan kasus Monkeypox yang sporadis.
Pada 26 Mei 2022, Pusat Operasi Darurat Monkeypox (EOC) diaktifkan sebagai tanggapan atas penilaian risiko yang dilakukan, yang menempatkan Nigeria pada risiko tinggi wabah.
Inti dari aktivasi ini adalah untuk meningkatkan koordinasi kegiatan kesiapsiagaan atau respons terkait di seluruh negeri.
NCDC pun mengatakan bahwa ada kasus impor dari Ghana.
“Kasusnya stabil dan mendapat perawatan di rumah sakit. Pencarian kasus aktif sedang berlangsung. Pemberitahuan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) juga telah dikirim ke Ghana,” kata NCDC.
