Militer Saling Serang, Perbatasan Armenia-Azerbaijan Kembali Memanas
Pertempuran antara pasukan Armenia dan Azerbaijan kembali berkobar pada Senin (12/09) malam, kedua belah pihak melaporkan sengitnya penembakan artileri.
Sekitar tengah malam, pasukan Azerbaijan menembaki pasukan Armenia di tiga lokasi di sepanjang perbatasan. Azerbaijan mengatakan pihaknya melepaskan tembakan sebagai respons atas aktivitas penumpukan ranjau darat dan senjata milik Armenia di dekat perbatasan.
Tembakan ini pun dibalas oleh tentara Armenia.
Pertempuran itu terjadi di dekat wilayah Nagorno-Karabakh, sebuah daerah di Azerbaijan di mana pada tahun 1991 separatis etnis Armenia mendeklarasikan republik terpisah yang kemudian dikenal sebagai Artsakh.
Pada konferensi pers Selasa (13/09) pagi waktu setempat, juru bicara pertahanan Armenia, Aram Torosyan, mengatakan situasi tetap “sangat tegang” dan pertempuran masih berlanjut.
Armenia dan Azerbaijan saling menyalahkan
Masing-masing negara mengaku telah melancarkan respons yang proporsional terhadap apa yang mereka anggap sebagai provokasi dari pihak lain.
“Pada pukul 00:05 pagi (waktu setempat) hari Selasa, Azerbaijan meluncurkan penembakan intensif, dengan artileri dan senjata api kaliber besar, terhadap posisi militer Armenia ke arah kota Goris, Sotk, dan Jermuk,” menurut Kementerian Pertahanan Armenia.
Namun, pihak Azerbaijan menuduh pasukan Armenia telah melakukan “tindakan subversif skala besar” yang dilakukan pada Senin malam di dekat distrik perbatasan Dashkesan, Kelbajar dan Lachin dengan menempatkan ranjau darat dan memobilisasi senjata.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukannya menghadapi “penembakan intens senjata berbagai kaliber, termasuk mortir, oleh unit tentara Armenia.”
“Tindakan balasan yang diambil oleh militer Azerbaijan dalam menanggapi provokasi oleh militer Armenia adalah lokal dan ditujukan terhadap objek militer yang sah yang menjadi sasaran tembak,” menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Kedua belah pihak mengakui adanya korban di pihak militer tetapi tidak mengonfirmasi jumlahnya.
Konflik berkepanjangan atas Nagorno-Karabakh
Daerah kantong etnis Armenia di Nagorno-Karabakh adalah tempat yang kerap menjadi konflik bersenjata antara Azerbaijan dan Armenia dalam beberapa dekade terakhir.
Wilayah itu dikuasai oleh separatis Armenia selama hampir 30 tahun sampai Azerbaijan kembali mendapat kendali atas sebagian besar wilayah itu setelah perang enam minggu pada tahun 2020 dan adanya perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia.
Pekan lalu, Armenia menuduh Azerbaijan membunuh salah satu tentaranya dalam baku tembak di perbatasan, sementara Azerbaijan juga menuduh Armenia telah menembaki pasukannya dalam beberapa bulan terakhir.