Menteri Pertama Skotlandia Sebut Aksi Israel di Yerusalem Timur Tak Termaafkan
EDINBURGH – Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon turut mengecam aksi keras Israel di Yerusalem Timur. Sturgeon mengatakan bahwa apa yang dilakukan Israel tidak termaafkan.
Sturgeon mengatakan, menyerang masjid pada saat bulan Ramadhan, bulan suci umat Muslim adalah sesuatu hal yang tidak bisa diterima dan sulit termaafkan.
“Menyerang tempat ibadah kapan saja adalah hal yang tercela, tetapi menyerang masjid selama Ramadhan sama sekali tidak pantas untuk dibela,” ucap Sturgeon melalui akun Twitternya @NicolaSturgeon, seperti dikutip Sindonews pada Minggu (9/5/2021).
“Ini juga merupakan pelanggaran hukum internasional. Israel harus memperhatikan seruan untuk segera menghentikan kekerasan,” sambungnya.
Sementara itu, sebelumnyaIranmendesak PBB mengutuk tindakan polisiIsraeldi kompleks masjid Al-Aqsa, Yerusalem timur, yang dianggap sebagai “kejahatan perang.”
Lebih dari 200 orang terluka pada Jumat (7/5) malam ketika polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah warga Palestina di tempat tersuci ketiga umat Islam.
“Iran mengutuk serangan terhadap masjid Al-Aqsa oleh militer rezim penjajah Quds (Yerusalem). Kejahatan perang ini sekali lagi membuktikan kepada dunia sifat kriminal dari rezim Zionis yang tidak sah,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.
“Iran menyerukan kepada PBBdan lembaga internasional terkait lainnya untuk bertindak sesuai kewajiban mereka yang pasti untuk menghadapi kejahatan perang ini,” imbuhnya.