Menlu RI Buru-buru ke Jeddah, Rapat Darurat OKI Bahas Situasi di Gaza
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi buru-buru terbang ke Jeddah, Arab Saudi, untuk menghadiri rapat darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas situasi di Jalur Gaza.
Dalam unggahannya di X, Retno mengaku mempersingkat kunjungannya ke Beijing untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri yang dihelat pada hari ini (18/10).
Retno sendiri sebelumnya berada di Beijing China, mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Forum Belt and Road Initiative (BRI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya harus mempersingkat perjalanan saya di Beijing dan segera terbang ke Jeddah untuk menghadiri pertemuan menteri komite eksekutif OKI yang mendesak (18/10) untuk membahas eskalasi militer dan ancaman terhadap warga sipil yang tidak berdaya di Gaza,” tulis Retno dalam unggahannya, Rabu (18/10).
[Gambas:Twitter]
Pada Senin (16/10), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyampaikan bahwa RI dan sejumlah negara OKI mengusulkan pertemuan khusus tingkat menteri guna membahas perang Hamas vs Israel yang meletus sejak 7 Oktober lalu.
Pertemuan itu dilakukan untuk mengambil langkah guna “menghindari katastropi kemanusiaan yang semakin memburuk.”
“Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri OKI membahas situasi di Palestina akan dilaksanakan di Jeddah, pada 18 Oktober 2023,” demikian pernyataan resmi Kemlu RI di X.
Israel menggempur Jalur Gaza usai milisi Palestina yang berkuasa di wilayah itu, Hamas, menyerbu kota-kota di Israel dalam serangan tak terduga pada Sabtu (7/10).
Hamas mengklaim serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.
Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Tak lama setelah perang berkobar, Israel juga memberlakukan blokade total terhadap Gaza. Blokade ini menghentikan seluruh pasokan listrik, air, makanan, hingga bahan bakar bagi warga setempat.
Bukan cuma itu, Israel bahkan menyatakan siap melancarkan invasi darat besar-besaran ke Gaza. Militer mengaku tinggal menunggu “lampu hijau” dari otoritas Tel Aviv.
Di tengah perang yang semakin intens ini, Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza pun terkena serangan roket pada Selasa (17/10). Sekitar 500 orang tewas akibat insiden ini.
Per hari ini, setidaknya 4,700 orang tercatat meninggal dunia, baik dari pihak Palestina maupun Israel.