Wed. Dec 25th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Mengenal Matthew Bellamy, Vokalis dan Gitaris Muse

Matthew Bellamy

TRANS7SPORT.COM – Matthew Bellamy musikus Inggris kelahiran 9 Juni 1978. Ia vokalis dan gitaris Muse. Matthew Bellamy atau Matt Bellamy dibesarkan di Teignmouth, wilayah Devon di selatan Inggris.

Mengutip IMDb, semasa bersekolah di Devon, minat Matt terhadap musik terus tumbuh. Setelah melalui sejumlah formasi band, akhirnya terbentuk Muse dengan Chris Wolstenholme pemain gitar bass dan Dominic Howard drummer.

Matt musikus berbakar memainkan gitar dan piano. Ia juga mahir menulis lagu dan ahli menyusun aransemen untuk Muse. Matt terus menekuni di bidang musik dipengaruhi ayahnya, George Bellamy, anggota grup instrumental The Tornados.

Matt musikus berbakar memainkan gitar dan piano. Ia juga mahir menulis lagu dan ahli menyusun aransemen untuk Muse. Matt terus menekuni di bidang musik dipengaruhi ayahnya, George Bellamy, anggota grup instrumental The Tornados.

Pada 1962, grup itu ngetop dengan single hit terlarisnya Telstar. Karya itu pada masanya mencapai puncak tangga lagu di Amerika dan Inggris. Minat Matt menekuni musik bermula dari pengaruh orang tuanya.

Matt mulai belajar bermain gitar untuk mengekspresikan perasaannya. Setelah mahir bermain musik ia tak ingin sekadar bisa. Ia mulai mencoba menulis lagu dan menyanyikannya.

Setelah lulus SMA, Matt pergi berkeliling Eropa. Menurut dia, perjalanan itu mempengaruhi pandangan Matt terhadap dunia dan mengisi kekosongan dalam pendidikan. Ketika berada di Yunani, Matt menulis Muscle Museum.

Muse tak hanya diminati karya musiknya. Pada 2012, grup musik itu berkreasi untuk tema tur konsernya. Tur yang bertema The Wall meniru versi penampilan Pink Floyd pada era 1980-an. Unsur panggung warna warni, alien dan kungfu.

Muse terkesan dengan usaha Pink Floyd saat itu untuk menampilkan panggung yang menghebohkan dengan dinding bata bercat putih terbentang. Terinspirasi dari konser Pink Floyd, Muse berusaha membuat tata panggung teatrikal dengan gabungan elemen lampu dan perangkat digital.

Layar LED bergerak, kemudian berubah menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Akhirnya piramida akan meledak, Muse muncul dari sana.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.