Mengaku Buat Kesalahan, WHO Minta Pandemi Tidak Jadi Pion Politik
JENEWA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pihaknya akan melakukan penilaian kinerja seperti biasa setelah keadaan darurat dan menarik pembelajaran tentang kekuatan dan kelemahannya.
“Kami membuat kesalahan seperti manusia lainnya,” kata Tedros seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/4/2020).
“Tolong, persatuan di tingkat nasional, tidak menggunakan COVID untuk poin-poin politik. Kedua, solidaritas jujur di tingkat global. Dan kepemimpinan yang jujur dari AS dan China,” sambungnya.“Yang paling kuat harus memimpin dan silakan mengkarantina politik COVID,” tambahnya, merujuk pada COVID-19, penyakit yang sangat menular mematikan yang disebabkan oleh virus Corona baru.
Tedros mengatakan China dan Amerika Serikat (AS) harus mengikuti contoh bekas Uni Soviet dan AS, yang meluncurkan kampanye global selama 10 tahun pada tahun 1967 untuk memberantas cacar, penyakit yang kemudian menewaskan 2 juta orang setiap tahunnya.
Tedros pun tidak ambil pusing dengan penghinaan rasial terhadapnya, yang katanya berasal dari Taiwan, dan mengungkapkan dirinya juga menerima ancaman pembunuhan selama krisi Corona.
“Kami kehilangan orang, mengapa saya harus peduli diserang ketika orang sedang sekarat?” katanya, mencatat sudah ada 60.000 kantong mayat setelah lebih dari 1,3 juta orang terinfeksi.
“Kami akan memiliki banyak kantong mayat di depan kami jika kami tidak bersikap,” tukasnya.