Meksiko: Kartel Narkoba Lepaskan Tembakan di Cancun
Peristiwa yang melibatkan kartel narkoba kembali terjadi di kawasan wisata internasional Cancun, Quintana Roo pada Selasa (7/12/2021). Kali ini anggota geng narkoba itu melepaskan tembakan dari senjata api yang dibawanya dan membuat wisawatan yang sedang berlibur lari ketakutan.
Pada November lalu, terjadi baku tembak yang melibatkan anggota kartel narkoba dan pengedar narkoba jalanan yang bekerja sama dengan kartel rival di Puerto Morelos, Quintana Roo. Akibatnya, dua pengedar narkoba jalanan itu tewas seketika sekaligus membuat takut para wisatawan.
1. Anggota kartel menggunakan seragam bak personel militer
Peristiwa menakutkan ini terjadi ketika sebanyak lima orang anggota kartel datang di kawasan wisata Cancun, tepatnya di dekat Hotel Oasis Palm. Kelima anggota kartel narkoba diketahui menggunakan jet ski dengan seragam lengkap bak personel militer Meksiko.
Menurut Kepala Polisi Quintana Roo, Lucio Hernández Gutiérrez mengungkapkan bila beberapa anggota kartel itu mendarat di dekat hotel dan kemudian melepaskan tembakan hingga 20 kali.
Sementara menurut Jaksa Agung Quintana Roo, Óscar Montes de Oca menuturkan jika lima orang terduga anggota kartel dengan senjata lengkap itu melepaskan tembakan ke udara tanpa mengarahkan ke siapapun.
Setelah menakut-nakuti para wisatawan di area wisata Cancun itu, para terduga anggota kartel narkoba itu meninggalkan jet ski yang ditumpanginya begitu saja. Kemudian mereka berganti pakaian dan pergi dari area tersebut, dilaporkan dari Daily Mail.
2. Seorang saksi mata awalnya tidak menyadari jika itu merupakan serangan teror
Dikutip dari NBC DFW, salah seorang saksi mata bernama Rick Lebassa asal Maine, AS mengatakan bila dua atau tiga orang itu melepaskan tembakan ke udara. “Terdapat dua atau mungkin tiga orang yang datang menggunakan jet ski dan mereka melepaskan tembakan ke udara. Saya tidak melihat adanya tembakan mengarah ke pesisir pantai.”
Lebassa juga mengatakan bila baru pertama kalinya mengalami kejadian ini di Cancun selama 31 tahun. “Saya tidak terlalu mengkhawatirkan lantaran ini merupakan pengalaman pertama kalinya. Kami sudah sering datang ke sini selama 31 tahun dan tidak pernah mengalami masalah ini.”
Sementara itu, dua orang turis asal Minnesota, AS bernama Andy Guyrich dan Kerry Arms mengungkapkan bila ini merupakan aksi teror yang ada di pantai.
“Kami baru saja sampai di lokasi tersebut. Kami pikir itu adalah salah satu dari atraksi. Bahkan, para wisatawan mulanya juga tidak menyadari dan diam selama lima detik. Setelah itu, semuanya mulai berhamburan, berteriak dan menaning serta berlari.” ujar Arms.
3. Meksiko sudah menerjunkan 1.500 tentara ke area wisata di Quintana Roo
Dilaporkan dari Daily Mail, sejak Kamis (1/12/2021) wisatawan di Quintana Roo sudah menyaksikan sejumlah personel militer Meksiko yang berjaga-jaga di seluruh area wisata Quintana Roo, meliputi Cancun, Puerto Morelos, Isla Mujeres, Solidaridad dan Tulum.
Hal itu lantaran Pemerintah Meksiko di bawah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sudah menerjunkan sebanyak 1.500 tentara utnuk melakukan patroli keamanan demi menstabilkan area tersebut. Bahkan, para tentara melakukan patroli berkeliling di sekitar pantai dan jalanan.
Pada November lalu, Jaksa Oscar Montes de Oca mengatakan bila otoritas setempat sudah mendeteksi adanya 12 penjual narkoba yang beroperasi di jalanan Kota Tulum dan Puerto Morelos.
Menurut seorang pakar organisasi kriminal internasional yang berbasis di Texas, Robert Almonte mengatakan jika kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Meksiko sedikit terlambat. Kini, sejumlah aksi kriminal sudah terjadi di kawasan wisata internasional tersebut.
Pasalnya, area wisata di Quintana Roo menjadi salah satu pasar produk narkoba yang menjanjikan. Maka dari itu, sejumlah kartel narkoba berusaha untuk menguasai distribusi dan penjualan narkoba, tapi hal itu tentu diikuti dengan meningkatnya kasus kekerasan, dilansir dari The Independent.