Mauritania Gunakan Rambut untuk Atasi Tumpahan Minyak Kapal Jepang
NAIROBI – Warga Mauritania membuat pelampung yang terbuat dari rambut manusia, serat dan daun tumbuhan untuk mengatasi tumpahan minyak dari kapal Jepang di pantai-pantai yang indah.
Kapal MV Wakashio milik Nagashiki Shipping Company dan dioperasikan Mitsui OSK Line itu mulai menumpahkan bahan bakar minyak (BBM) ke lautan yang sebening kaca itu pekan lalu setelah menabrak karang di pulau itu.
Mauritani mendeklarasikan status darurat dan mantan penguasa kolonial Prancis mengirim bantuan untuk mengatasi krisis lingkungan itu.
Romina Tello, 30, pendiri badan ekowisata Mauritius Conscious selama akhir pekan ini membantu membersihkan tumpahan minyak itu dari rawa-rawa bakau.
Dia menjelaskan, warga Mauritania membuat pelampung panjang yang terbuat dari serat tebu, botol plastik dan rambut manusia yang secara sukarela dipotong.
“Rambut menyerap minyak tapi tidak air. Ada kampanye besar di sekitar pulau untuk mendapatkan rambut,” ungkap Tello.
Video online menunjukkan para relawan menyusun daun dan rambut dalam jaring agar dapat mengapung di laut hingga dapat menyerap tumpahan minyak.
Pusat penyelamatan, nelayan dan warga lainnya bergabung dalam upaya pembersihan laut tersebut. Beberapa orang memberikan makanan, tempat tinggal gratis untuk relawan. Salon-salon memberi diskon untuk pelanggan yang mau menyumbangkan rambutnya.