Lawan Iran, Trump Perintahkan Operasi Komando Pusat AS Mencakup Israel
WASHINGTON – Presiden Donald Trump telah memerintahkan militer Amerika Serikat (AS) untuk memasukkan Israel ke dalam wilayah operasi Komando Pusat (CENTCOM)-nya. Perintah Trump menjelang lengser ini sebagai upaya melawan Iran agar lebih efektif.
CENTCOM merupakan cabang militer AS untuk operasi di Timur Tengah dan sekitarnya. Laporan tentang perintah Trump ini diterbitkan Wall Street Journal (WSJ), kemarin.
Langkah Trump ini bisa menjadi kritis mengingat perbedaan yang dalam antara Israel dan Presiden terpilih AS Joe Biden, yang berencana untuk membawa Amerika kembali ke kesepakatan nuklir Iran serta mengadopsi pendekatan yang lebih seimbang untuk konflik Israel-Palestina.
Belum jelas apakah pemerintahan Biden yang akan datang akan mendukung perubahan dalam tanggung jawab militer yang diperintahkan Trump.
“Ini adalah bagian puncak dari upaya Trump untuk menyatukan negara-negara yang berbeda dengan musuh bersama, setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham, di mana Israel menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain (tahun lalu),” tulis Military Times, yang ikut melaporkan perintah Trump untuk CENTCOM.
Menurut Jerusalem Post, tanggung jawab militer AS untuk Israel telah lama dialokasikan pada Komando Eropa di Jerman karena Israel ditolak oleh sebagian besar negara di Timur Tengah, di mana akan sulit bagi AS untuk menerima jenderal Israel dan rekan-rekan mereka.
Namun, ada indikasi dalam beberapa tahun terakhir bahwa militer bergerak ke arah peran CENTCOM yang lebih besar di Israel. Pada tahun 2018, Jenderal Joseph Votel yang sekarang sudah pensiun adalah kepala CENTCOM pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Israel. Pada 2019, komandan saat ini, Jenderal Kenneth McKenzie melakukan hal yang sama.
Israel akan menjadi negara ke-21 di bawah CENTCOM. Negara Yahudi ini bergabung karena semakin banyak bekerja sama dengan Negara-negara Teluk dalam aliansi kenyamanan melawan Iran.