Lavrov Peringatkan Turki dan Negara Lain Tidak Mendukung ‘Sentimen Militeristik’ Ukraina
MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov telah memperingatkan Turki dan negara-negara lain untuk tidak terlibat dalam memicu militerisme Ukraina. Pernyataan Lavrov datang di tengah kekhawatiran Moskow bahwa Kiev mungkin bersiap untuk melancarkan serangan baru di Donbass.
“Kami sangat menyarankan semua negara yang bertanggung jawab yang berhubungan dengan kami, di antaranya Turki, agar mereka menganalisis situasi, pernyataan militeristik yang tidak pernah berakhir oleh rezim di Kiev,” ucap Lavrov.
“Kami memperingatkan mereka agar tidak memberi makan sentimen militeristik ini,” sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (13/4/2021).
Lavrov mengenang bahwa pada tahun 2014, dorongan serupa dari luar negeri mendorong elemen elit Ukraina untuk melakukan kudeta inkonstitusional. Di mana, jelasnya, setelah itu otoritas baru di Kiev melakukan agresi terhadap rakyat mereka sendiri.
“Oleh karena itu, ketika perwakilan dari pemerintahan Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Kiev tidak merencanakan apa pun di Donbass, karena Kiev tidak dapat berperang melawan rakyatnya sendiri, itu tidak benar,” ungkapnya.
“Kiev, setelah ‘revolusi martabat’, yang pada kenyataannya adalah inkonstitusional kudeta, menyerang rakyatnya sendiri dan sejak saat itu telah mengobarkan perang terhadap rakyatnya sendiri, menyatakan mereka sebagai teroris,” ujarnya.
Orang-orang Donbass, katanya, tidak menyerang siapa pun di seluruh Ukraina, tetapi hanya diminta untuk dibiarkan sendiri untuk mencari tahu apa yang terjadi setelah neo-Nazi merebut kekuasaan di Kiev dan segera mulai bertindak melawan hak-hak masyarakat berbahasa Rusia di negara mereka sendiri.