Laporan Intelijen Inggris: Rusia Kesulitan Taklukkan Medan Ukraina
Jakarta – Pasukan Rusia sedang berjuang untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh medan tempur di Ukraina, demikian menurut Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah laporan intelijen seperti dikutip Reuters, Rabu, 16 Maret 2022.
Pasukan Rusia sebagian besar tetap terikat pada jaringan jalan raya Ukraina dan menunjukkan keengganan untuk melakukan manuver off-road. Penghancuran jembatan oleh pasukan Ukraina juga memainkan peran penting dalam menghambat kemajuan Rusia, kata laporan itu.
Kegagalan terus-menerus Rusia untuk mendapatkan kendali atas udara telah secara drastis membatasi pilihannya.
“Taktik Angkatan Bersenjata Ukraina dengan mahir mengeksploitasi kurangnya manuver Rusia, membuat frustrasi kemajuan Rusia dan menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang,” kata laporan itu.
Rusia menyerbu Ukraina mulai 24 Februari lalu dan menyebut tindakan itu sebagai “operasi militer khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.
Ukraina dan sekutu Barat menyebut dalih ini sebagai alasan tak berdasar untuk perang yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik lebih luas di Eropa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Rabu bahwa pembicaraan damai terdengar lebih realistis tetapi lebih banyak waktu diperlukan, karena serangan Rusia masih terus berlangsung.
Terakhir serangan udara Rusia menewaskan lima orang di ibukota Kyiv dan jumlah pengungsi dari invasi Moskow mencapai 3 juta.
Para pejabat Ukraina telah meningkatkan harapan perang bisa berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, mungkin pada Mei, dengan mengatakan Moskow mungkin akan menerima kegagalannya untuk memaksakan pemerintahan baru dengan paksa dan kehabisan pasukan baru.
“Pertemuan berlanjut, dan, saya diberitahu, posisi selama negosiasi sudah terdengar lebih realistis. Tetapi waktu masih diperlukan untuk keputusan agar sesuai dengan kepentingan Ukraina,” kata Zelensky dalam pidato video menjelang putaran pembicaraan berikutnya.
Dalam kemungkinan kompromi, Zelensky mengatakan sebelumnya Ukraina siap menerima jaminan keamanan dari Barat yang menghentikan tujuan jangka panjangnya untuk bergabung dengan NATO. Moskow melihat keanggotaan Ukraina di aliansi Barat di masa depan sebagai ancaman dan telah menuntut jaminan bahwa mereka tidak akan pernah bergabung.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terlalu dini untuk memprediksi kemajuan dalam pembicaraan damai. “Pekerjaannya sulit, dan dalam situasi saat ini fakta bahwa (pembicaraan) berlanjut mungkin positif.”