Korsel Ingin Perundingan Nuklir AS-Korut Kembali Digelar
JENEWA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha menyerukan perundingan nuklir Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) kembali digelar dengan cepat.
Kang menyatakan Korsel siap berkomunikasi dengan Pyongyang untuk memfasilitasi dialog dengan AS. Saat berbicara dalam Konferensi Pelucutan Senjata yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dia menjelaskan tujuannya tetap denuklirisasi di semenanjung Korea.
“Kembali digelar dengan cepat negosiasi AS-DPRK (Korut) penting sehingga semua pihak terkait menjaga dan membangun momentum yang sulit dibuat untuk dialog. Kami siap mendekati Korut dengan cara untuk fasilitasi dan mempercepat dialog AS-DPRK,” tutur Kang dalam forum di Jenewa itu.
Korsel mendorong berbagai proyek dengan Korut. “Dan kami akan melakukan dengan tetap mematuhi sanksi internasional pada DPRK,” ujar dia.
Korut telah menjadi target sanksi PBB sejak 2006. Sanksi itu diperkuat oleh Dewan Keamanan PBB selama beberapa tahun untuk memangkas pendanaan bagi program nuklir dan rudal balistik Korut.
Pyongyang melanjutkan program nuklir dan rudal balistik tahun lalu sehingga melanggar sanksi PBB, menurut laporan rahasia PBB yang dilihat oleh Reuters di New York bulan ini.
Korut menyatakan bulan lalu di Jenewa bahwa AS mengabaikan batas waktu akhir tahun lalu untuk perundingan nuklir sehingga Pyongyang tak lagi terikat oleh berbagai komitmen, termasuk menghentikan tes nuklir dan penembakan rudal balistik antarbenua.