Korsel Catat Angka Kasus Tertinggi Sejak Pandemi 2020, 400 Ribu Sehari
SEOUL — Korea Selatan (Korsel) kembali mencatat lonjakan angka kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Kasus baru didorong oleh SARS-CoV-2 varian omicron yang menyebar dengan kecepatan kilat.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat 400.741 kasus Covid-19 baru yang ditularkan secara lokal, Rabu (16/3/2022). Angka kasus baru ini meningkatkan total beban kasus menjadi 7.629.275.
KDCA mengatakan, total kasus Rabu merupakan tertinggi sepanjang masa sejak Korsel melaporkan kasus COVID-19 pertama pada 20 Januari 2020. Kasus harian Rabu juga menunjukkan lompatan besar dari 362.338 pada Selasa (15/3/2022). Rekor tertinggi sebelumnya adalah 383.659 yang dilaporkan Sabtu pekan lalu.
Hitungan harian berbeda dari 441.423 yang dilaporkan oleh media Korsel tadi malam mengutip pelacak data pribadi, karena jumlah tersebut belum menghapus data yang tumpang tindih dan salah yang tampaknya disebabkan setelah pemerintah mulai mengizinkan tes virus yang dilakukan di klinik lokal sebagai hasil resmi.
Kasus Covi-19 harian Korsel dihitung hingga tengah malam dan diumumkan keesokan paginya waktu Korea. Sementara itu, KDCA juga mencatat jumlah kematian terkait Covid yang naik 164 sehingga total kematian seluruh negeri sejak pandemi menjadi 11.052. Tingkat kematian tercatat mencapai 0,14 persen.
Jumlah pasien yang sakit kritis karena Covid juga mencapai rekor tertinggi yaitu 1.244, naik 48 dari hari sebelumnya. Korsel telah mengalami lonjakan beban kasus Covid-19 sejak awal tahun ini, dengan penghitungan harian melonjak dari empat digit menjadi enam digit dalam waktu sekitar tiga minggu bulan lalu.
Kendati begitu, pemerintah telah berusaha mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan kembali keadaan normal semaksimal mungkin sambil tetap berjuang melawan virus. Seorang pejabat senior kementerian kesehatan Korsel, Sohn Young-rae mengatakan, gelombang omikron sedang menuju puncaknya, yang akan menjadi titik kritis dalam perang melawan virus.
“Jika puncaknya terbentuk seperti yang diperkirakan dan sistem medis dapat merespons dalam kisaran yang disiapkan, saya pikir krisis ini akan menjadi krisis besar terakhir dalam respons keseluruhan terhadap COVID-19,” kata Sohn dikutip laman Yonhap News Agencies, Rabu. “Entah minggu ini atau minggu depan, paling lambat akan menjadi puncaknya,” ujarnya menambahkan.