Kolombia Akan Ekstradisi Bos Narkoba Paling Berbahaya di Dunia ke AS
BOGOTA – Kolombia berencana mengekstradisi Dairo Antonio Usuga (Ontoniel), bos pengedar narkoba paling berbahaya di dunia, ke Amerika Serikat (AS).
Washington pernah menawarkan hadiah USD5 juta (lebih dari Rp70 miliar) untuk menangkap Ontoniel. Dia akan menghadapi banyak tuduhan di AS.
Bos narkoba ini ditangkap oleh angkatan bersenjata Kolombia selama operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba pada hari Sabtu pekan lalu.
Operasi itu melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter.
Menteri Kehakiman Kolombia Wilson Ruiz, mengatakan kepada Reuters, bahwa pemerintah akan mengajukan petisi pada hari Senin (25/10/2021) ke Mahkamah Agung untuk mengekstradisi Otoniel ke Amerika Serikat.
Proses itu bisa memakan waktu empat minggu untuk diselesaikan.
“Ekstradisi menunggu semua orang yang melakukan kejahatan internasional,” kata Menteri Pertahanan Diego Molano kepada wartawan di Necocli, dekat dengan tempat Otoniel ditangkap.Otoniel dituduh mengekspor ratusan ton kokain setiap tahun, dan telah menjadi buronan Badan Penegakan Narkoba AS selama bertahun-tahun.
Pihak berwenang AS telah menawarkan USD5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Kolombia juga menawarkan hadiah untuk penangkapan Otoniel sebesar 3 miliar peso (sekitar USD800.000) untuk informasi mengenai keberadaannya.
Menurut Molano, kedua hadiah akan segera dibayarkan. Dia menggambarkan Otoniel sebagai “jenis penjahat terburuk”.
Otoniel adalah pemimpin kelompok perdagangan narkoba Clan del Golfo atau Gulf Clan yang beroperasi di 12 dari 32 provinsi Kolombia, dan memiliki sekitar 3.800 anggota. Itu adalah informasi dari Polisi Nasional Kolombia.
Clan del Golfo juga terlibat dalam penambangan ilegal, dan pemerintah menuduh kelompok tersebut mengancam dan membunuh pemimpin masyarakat di seluruh negeri.
Kepala Polisi Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, mengatakan banyak informasi yang mengarah pada penangkapan Otoniel berasal dari anggota Clan del Golfo.
“Banyak orang Clan del Golfo mengkhianatinya,” kata Vargas.
Kementerian Pertahanan mengatakan Otoniel memperdagangkan sebanyak 200 ton kokain setahun dengan Clan del Golfo, dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 200 anggota pasukan keamanan Kolombia.Pihak berwenang Kolombia meluncurkan Operasi Agamemnon pada tahun 2016 ketika mereka bekerja untuk mendekati Otoniel, membunuh dan menangkap puluhan anak buahnya, mengejar keuangannya dan memaksanya untuk terus bergerak.