Koalisi Pimpinan Arab Saudi Serang Bandara di Sanaa, Yaman

Jakarta, IDN Times – Koalisi pasukan militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dalam intervensi militer di Yaman pada hari Senin (20/12/2021) melancarkan serangan udara ke bandara di ibu kota Sanaa. Serangan menargetkan pasukan Houthi yang berada di bandara itu, sehari sebelumnya Houthi dilaporkan telah melancarkan serangan melalui bandara tersebut.

1. Bandara digunakan oleh Houthi untuk melancarkan serangan

Melansir dari DW, dalam keterangannya koalisi militer ini mengatakan serangan itu merupakan serangan yang sah secara militer. Koalisi mengklaim bandara itu dikuasai oleh pasukan Houthi, yang beraliansi dengan Iran  dan fasilitas bandara digunakan untuk melancarkan serangan lintas batas.

Bandara internasional di Sanaa itu sebelumnya digunakan untuk keperluan penerbangan bantuan kemanusiaan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelum serangan itu diluncurkan koalisi telah meminta warga sipil dan pekerja bantuan PBB untuk menjauhkan diri mereka dari area tersebut.

Belum ada keterangan mengenai kerusakan yang timbul akibat serangan. Selain itu juga belum ada informasi yang tersedia tentang korban yang disebabkan oleh serangan tersebut.

2. Serangan udara ini mengenai enam lokasi

Melansir dari Reuters, berdasarkan keterangan dari juru bicara koalisi militer di Yaman ini Brigadir Jenderal Turki al-Malki, mengatakan serangan ini mengenai enam lokasi, termasuk tempat-tempat yang digunakan untuk meluncurkan serangan pesawat nirawak, juga sebagai pelatihan pesawat, dengan menampung pelatih dan peserta pelatihan, dan juga sebagai tempat penyimpanan pesawat.

Juru bicara ini menyampaikan bahwa serangan tidak berdampak pada kapasitas operasional bandara, tidak akan mempengaruhi pengelolaan wilayah udara seperti lalu lintas udara, dan tidak akan menganggu operasi penanganan darat.

Sejak konflik di 2014, tentara pejuang Houthi yang bersekutu dengan Iran kerap kali mengirim drone dan menembakkan rudal ke Arab Saudi, dan serangan akan dibalas oleh pihak koalisi dengan melancarkan serangan udara di Yaman.

Sehari sebelum operasi serangan ini, pasukan koalisi dilaporkan telah menghancurkan sebuah peswak nirawak yang yang diluncurkan oleh Houthi dari bandara tersebut, ditujukan kepada warga sipil yang berada di bandara Raja Abdullah di Jizan, Arab Saudi, yang dekat perbatasan dengan Yaman.

3. Arab Saudi telah memimpin intervensi militer di Yaman sejak 2015

Melansir dari BBC, Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014 yang melibatkan Houthi dengan pasukan pemerintah, menyebabkan runtuhnya pemerintahan yang diakui secara internasional dan Houthi menguasai Sanaa. Kehadiran Houthi itu membuat Arab Saudi memimpin intervensi militer beberapa negara Timur Tengah yang diluncurkan pada 2015.

Konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Perang saudara ini telah membuat Yaman semakin terpuruk negara ini menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan dianggap sebagai negara termiskin di wilayah Arab.

Dalam beberapa bulan terakhir pertempuran dilaporkan telah meningkat di negara itu.

Pasukan Houthi telah menargetkan pusat kota Marib dan kota pesisir Hodeida, sementara koalisi telah meningkatkan serangan udara di Sanaa dan daerah-daerah yang dikuasai pemberontak lainnya.

Intervensi militer pimpinan Arab Saudi ini telah membuat hubungan dengan Iran yang mendukung Houthi memburuk, dengan hubungan kedua negara terputus pada 2016. Beberapa bulan terakhir perwakilan dari kedua negara ini telah mengadakan pembicaraan untuk memperbaiki hubungan mereka.

Trans7 sport

See author's posts