Kim Jong-un Minta Rudal Nuklir Korea Utara Siap Tempur
PYONGYANG – Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut), dilaporkan meningkatkan program nuklir negaranya dan dia telah memerintahkan militer untuk memastikan rudal nuklirnya siap tempur.
Menurut sumber berpangkat tinggi para pejabat militer telah diberitahu bahwa mereka harus siap melaksanakan perintahnya “kapan saja”.
Perintah itu dikeluarkan minggu ini dan pasukan disiagakan, sebelum negara komunis rahasia itu merayakan ulang tahun pendirinya Kim Il-Sung, di sebuah acara yang dikenal sebagai Festival Matahari.
Salah satu sumber yang dekat dengan rezim Kim Jong-un,yang dikutip NK News, Sabtu (17/4/2021), mengeklaim bahwa perintah semacam itu tidak biasa dikeluarkan selama pekan festival.
Laporan menunjukkan uji coba rudal balistik jarak pendek lainnya diprediksi akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang, setelah gambar satelit yang diterbitkan oleh situs web 38 North mengungkapkan tongkang uji coba rudal yang baru saja dimodifikasi telah kembali ke galangan kapal di pusat militer utama minggu ini.
Pada Maret lalu, Korut menembakkan beberapa rudal jarak pendek ke Laut Jepang dan Laut Kuning dalam uji coba misil. Itu merupakan uji coba rudal pertama kalinya setelah Presiden AS Joe Biden menjabat.
Dewan Keamanan PBB telah melarang Korea Utara untuk menguji senjata ampuh tersebut, tetapi telah mengabaikan perintah itu pada banyak kesempatan.
Ada kekhawatiran yang berkembang tentang kemajuan teknologi militer Korea Utara dan para ahli yakin negara itu meningkatkan program nuklirnya.
Sebuah laporan mengkhawatirkan yang diterbitkan oleh sebuah wadah pemikir Korea, yang disebut Asan Institute for Policy Studies, menyatakan Korea Utara dapat memiliki 200 senjata nuklir dan beberapa lusin rudal balistik antarbenua pada tahun 2027.
Laporan itu menyatakan Amerika Serikat dan Korea Selatan “tidak siap” untuk menghadapi ancaman senjata nuklir Korea Utara yang berkembang.
Laporan itu juga menyatakan upaya Washington dan Seoul untuk menghentikan negara nakal itu memperluas persenjataan nuklirnya, melalui serangkaian negosiasi, telah gagal.
Masih menurut laporan itu, Kim membangun kekuatan senjata nuklir yang mampu memungkinkan dominasi semenanjung Korea dan AS dan Korea Selatan perlu mengembangkan pertahanan yang ditingkatkan untuk mempertahankan pencegahan sekarang.Pemerintah Korea Utara belum berkomentar laporan tentang perintah Kim Jong-un kepada para petinggi militernya tersebut.
Pada bulan Januari, Pyongyang mengungkapkan bahwa mereka memiliki kapal selam baru yang meluncurkan rudal balistik, yang oleh media pemerintah digambarkan sebagai “senjata paling kuat di dunia”.
Rudal itu diluncurkan pada sebuah parade, yang diawasi oleh Kim Jong-un, beberapa minggu setelah dia menggambarkan AS sebagai musuh terbesar negaranya.
Menurut KCNA yang dikelola pemerintah, dia berkata: “Kegiatan politik luar negeri kita harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS.”
Setelah uji coba rudal pada bulan Maret, Presiden Biden mengatakan akan ada tanggapan jika Korea Utara memilih untuk meningkatkan ketegangan. Biden juga mengatakan bahwa dia akan terlibat dalam negosiasi diplomatik.
Namun, Gedung Putih mengeklaim Korea Utara belum melakukan pembicaraan sejak Biden menjabat.