Kim Jong-un Gelar Rapat Partai Jelang Tenggat Denuklirisasi
NAGALIGA — Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan dengan para petinggi partai yang berkuasa pada Sabtu (28/12) jelang tenggat perundingan denuklirisasi dengan Amerika Serikat pada akhir 2019.
Rapat pleno tersebut diadakan untuk membahas kebijakan penting terkait kesiapan uji rudal balistik antarbenua – sebagai ‘kado Natal’ untuk Washington.
Kantor berita Korea Utara (KNCA) melaporkan Kim memimpin rapat pleno untuk membahas ‘pendirian independen yang transparan dan anti-imperialis’. Tak hanya itu, Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa juga akan ‘membahas hal-hal penting yang timbul.. dalam membangun pertahanan negara dan nasional’.
“Penentuan sikap dari perjuangan Partai Buruh Korea, isu-isu kebijakan penting diangkat sebagai agenda rapat pleno,” tulis KCNA seperti dilansir AFP.
Kendati tidak mengungkap lebih lanjut agenda pertemuan tersebut, KCNA menyebutkan rapat itu akan dilanjutkan.
Pembukaan rapat pleno dilakukan hanya jeda sepekan setelah Pyongnyang menggelar pertemuan dengan pejabat tinggi Partai Buruh untuk membahas peningkatan kemampuan militer.
Pada awal Januari 2020, Korut diagendakan mengadakan sidang paripurna dari partai yang berkuasa untuk membahas dan memutuskan masalah-masalah penting karena perubahan situasi di dalam dan luar negeri, tanpa ada penjelasan lebih lanjut.
Peneliti senior di Institute for National Unification milik Korea Selatan, Hong Min berpendapat pertemuan yang sedang berlangsung bisa membuat Pyongyang mengumumkan ‘perubahan kebijakan besar’ terkait pembicaraan denuklirisasi dengan AS.
Pertemuan ini dilakukan jelang tenggat kesepakatan denuklirisasi dengan Amerika Serikat berakhir buntu jelang tenggat pada akhir 2019. Pyongyang tengah menghadapi sanksi berat AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait program nuklir yang masih berlangsung.
Sebelumnya Kim telah menyelenggarakan pertemuan dengan pejabat militer untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut. Pyongyang juga telah melakukan serangkaian tes rudal di fasilitas roket Sohae pada bulan ini setelah sejumlah senjata baru.
Beberapa senjata baru tersebut digambarkan sebagai rudal balistik oleh Jepang dan negara lainnya. Padahal Korut tengah menghadapi sanksi larangan pengujian senjata oleh PBB dan AS.
Pengumuman uji coba kali ini dilakukan tak lama setelah Washington menguji coba rudal balistik jarak menengah dari Samudra Pasifik pada Kamis (13/12) lalu.