Khawatir Virus Corona, Pakistan Tutup Perbatasan dengan Iran
NAGALIGA — Pakistan menutup perbatasan darat dengan Iran pada Minggu (23/2) karena khawatir dengan penyebaran virus corona yang terus bertambah di Iran. Pada kasus terakhir dilaporkan jumlah tewas akibat virus corona di Iran menjadi 8 orang.
Sementara Afghanistan juga menangguhkan perjalanan warganya ke Iran melalui perbatasan karena kekhawatiran serupa.
Dilansir dari AFP, Senin (24/2), baik Pakistan maupun Afghanistan memiliki perbatasan panjang dan longgar dengan Iran yang sering digunakan sebagai jalur untuk penyelundupan manusia.
Seorang pejabat provinsi di Pakistan dan Korps Perbatasan negara itu telah mengkonfirmasi penutupan akses perbatasan darat dengan Iran.Kedua negara khawatir bahwa virus corona dapat dengan mudah menyebar melalui orang-orang yang menyeberang di perbatasan.
“Untuk mencegah penyebaran novel #coronavirus dan melindungi masyarakat, Afghanistan menangguhkan semua pergerakan penumpang (udara dan darat) dari dan ke Iran,” kata kantor Dewan Keamanan Nasional Afghanistan dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter.
Selama ini orang-orang Afghanistan yang menganggur pergi ke Iran melalui perbatasan dalam kurun beberapa tahun terakhir. Mereka menyeberang ke negara tetangganya untuk mencari pekerjaan.
Dari situlah, Afghanistan memutuskan menangguhkan perjalanan demi mencegah penyebaran virus corona dari lalu lalang orang, khususnya jalur darat perbatasan dengan Iran.Iran sendiri sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas akibat virus corona bertambah menjadi delapan orang. Jumlah kasus tewas ini menjadi yang tertinggi dari negara mana pun selain China.
Tiga kasus kematian terakhir yang dilaporkan Iran pada hari Minggu merupakan bagian dari 15 kasus baru yang dikonfirmasi positif virus corona. Dengan begitu total kasus infeksi virus corona menjadi 43 kasus dan delapan orang di antaranya meninggal.
“Empat infeksi baru muncul di ibukota Teheran, tujuh di kota suci Qom, dua di Gilan, serta masing-masing di Markazi dan Tonekabon,” kata juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour.
Pihak berwenang Iran pun telah memerintahkan langkah pencegahan dengan melakukan penutupan sekolah, universitas, dan pusat pendidikan lainnya di 14 provinsi mulai hari Minggu.
