Kedua di Afrika, Aljazair Konfirmasi Kasus Virus Corona
ALJIR – Kasus infeksi virus Corona kedua di Afrika telah dikonfirmasi setelah Kementerian Kesehatan Aljazair mengumumkan kasus virus Covid-19 pertama di negara itu.
Seorang pria Italia yang tiba di negara itu pada 17 Februari dinyatakan positif terkena virus.
Menteri Kesehatan Aljazair mengkonfirmasi bahwa pasien itu telah ditempatkan di karantina dan sedang menerima perawatan seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (27/2/2020).
Italia adalah negara di Eropa yang paling terpengaruh oleh penyakit ini dengan 11 orang meninggal dan 323 kasus dikonfirmasi.
Kasus virus Corona yang dikonfirmasi di Aljazair adalah yang kedua di Afrika bulan ini, setelah sebuah kasus dilaporkan di Mesir.
Direktur Regional WHO untuk Afrika memperingatkan bahwa jendela peluang untuk bersiap menghadapi virus Corona telah tertutup. Semua negara harus meningkatkan kegiatan kesiapsiagaan mereka.
WHO telah berjanji untuk mengirim tim ahli ke Aljazair untuk mendukung otoritas kesehatan di sana.
Aljazair, bersama dengan Mesir, telah diidentifikasi sebagai prioritas utama dan berada di antara negara-negara dengan risiko tertinggi virus ini karena tingginya volume perjalanan antara negara itu dan China.
Menurut Quartz, penerbangan antara China dan Afrika meningkat 600 persen selama dekade terakhir.
Ada kemarahan di Mesir setelah maskapai negara itu, EgyptAir, mengumumkan akan melanjutkan layanan dan mengoperasikan penerbangan mingguan ke China meskipun ada keputusan untuk menunda penerbangan yang dilakukan awal bulan ini.
Ini bertentangan dengan apa yang dilakukan sejumlah maskapai, termasuk di Timur Tengah, yang memberlakukan pembatasan penerbangan lebih lanjut. Tidak hanya ke China tetapi juga ke negara-negara lain yang terkena virus, termasuk Iran.
Virus Corona pertama kali terdeteksi di China pada Desember tahun lalu dan telah menyebar ke lebih dari 30 negara. Korban tewas di China telah mencapai angka 2.663 dengan hampir 76.700 kasus dikonfirmasi.
Jumlah kematian tertinggi di luar China adalah Iran, dengan 16 dilaporkan meninggal dan 95 kasus dikonfirmasi.