Kasus Corona Iran Meningkat, Korban Jiwa 54 Orang
NAGALIGA — Kementerian Kesehatan Iran menyatakan jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) meningkat 385 kasus dan korban jiwa bertambah 11 orang pada Minggu (1/3). Dengan demikian, jumlah kasus positif tembus 978 kasus dengan 54 korban jiwa.
“Sebelas orang telah kehilangan nyawa,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour seperti dikutip dari AFP.
Persentase tingkat kematian akibat virus corona menjadi 5,52 persen. Menurun dari sebelumnya yang mencapai 7,25 persen dari 593 kasus dengan 43 korban jiwa.
Meski menurun, persentase tingkat kematian akibat virus corona di Iran masih lebih tinggi ketimbang negara lain. Bahkan, lebih tinggi ketimbang China, tempat pertama kali kasus virus corona di
Berdasarkan data penyebaran virus corona dari Johns Hopkins CSSE, mengutip AFP, jumlah kasus positif virus corona di China sebanyak 79.826 kasus. Korban jiwa sebanyak 2.870 orang.
Artinya, tingkat kematian di China hanya 3,59 persen. Tingkat kematian di Iran juga lebih tinggi dari Korea Selatan, Italia, dan Jepang yang juga punya catatan kasus dan korban meninggal cukup banyak.
Tingkat kematian Korea Selatan sekitar 0,48 persen dengan 3.526 kasus dan 17 korban meninggal. Sementara tingkat kematian di Italia sebesar 2,57 persen dengan 1.128 kasus dan 29 korban meninggal.
Sedangkan tingkat kematian di Jepang sebesar 2,07 persen dengan 241 kasus dan lima korban meninggal. Sebelumnya, Iran dilaporkan menjadi negara penyebab kasus positif virus corona di beberapa negara di sekitarnya, seperti Irak, Azerbaijan, hingga Libanon.
Virus corona semakin mewabah di sejumlah negara. Kasus dan korban jiwa terus meningkat. Sejauh ini, lebih dari 2.900 orang di berbagai negara meninggal dunia akibat virus tersebut.
Sejumlah acara lintas negara juga dibatalkan. Misalnya Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Amerika Serikat, dan Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin, Jerman. Sejumlah artis internasional juga membatalkan jadwal turnya.
Tak hanya itu, jadwal pertandingan olahraga pun terganggu. Bahkan Olimpiade 2020 di Jepang terancam batal lantaran kasus virus corona semakin bertambah setiap hari.