Kapal Perang AS Batal ke Laut Hitam usai Diperingatkan Rusia, Pentagon Bungkam
WASHINGTON – Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menolak berkomentar terkait batalnya dua kapal perang Amerika masuk dan transit di Laut Hitam. Amerika membatalkan rencananya itu, setelah Rusia memperingatkan kapal-kapal Washington agar menjauhi Crimea.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, menghindari pertanyaan dari wartawan pada hari Jumat tentang pembatalan tersebut. Dia memberitahu para awak media, “Badan pertahanan AS telah melakukan operasi kapal perang di Laut Hitam secara rutin, dan ini akan terus berlanjut.”
Menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal laporan bahwa AS membatalkan rencana transit kapal perangnya ke Laut Hitam dengan sengaja, Kirby mengatakan, “Kami tidak berbicara tentang pergerakan operasional maritim masuk dan keluar dari titik-titik tertentu.”
Dalam komentarnya kepada Sputniknews sebelumnya yang dilansir Sabtu (17/4/2021), Departemen Pertahanan AS menolak untuk membahas transit Laut Hitam, dengan dalih “alasan keamanan.” Namun, seorang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Turki kemudian mencatat bahwa AS telah membatalkan transit kapal perangnya di jalur tersebut.
Kirby kemudian mengakui langkah Rusia untuk menerapkan pembatasan di beberapa bagian Laut Hitam, menggunakan kesempatan untuk mengecam Moskow atas tindakannya.
“Ini hanya akan menjadi contoh terbaru dari kampanye yang sedang berlangsung untuk merusak dan mengguncang Ukraina,” kata Kirby. “Kami menyerukan kepada Rusia untuk menghentikan gangguan terhadap kapal di wilayah tersebut dan membalikkan penumpukan pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina dan menduduki Ukraina,” kata Kirby.
Pejabat itu selanjutnya menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan AS untuk kedaulatan Ukraina atas wilayahnya, yang mencakup perbatasan yang diakui secara internasional hingga ke perairan teritorialnya.
Sebelumnya, Departemen Navigasi dan Oseanografi Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa dari 24 April hingga 31 Oktober akses akan dibatasi ke tiga wilayah Laut Hitam untuk kapal militer asing dan kapal lainnya.
Menyusul pengumuman tersebut, juru bicara NATO Oana Lungescu mengeluarkan pernyataan yang menyoroti keprihatinan aliansi militer dan menyebut langkah itu sebagai hal yang “tidak dapat dibenarkan”.
Lungescu lebih lanjut mengeklaim bahwa perkembangan itu adalah bagian dari pola perilaku destabilisasi Rusia yang lebih luas.
Pembatasan tersebut akan memengaruhi bagian barat Crimea, garis pantai dari Sevastopol ke Hurzuf, dan area di lepas semenanjung Kerch di sepanjang Cagar Alam Opuksky, serta semua area yang terletak di perairan teritorial Rusia.